Dengan tentara Indonesia berusaha untuk memodernisasi pasukannya untuk memenuhi tantangan baru, perusahaan alat militer Saab Swedia mengusulkan berbagai solusi di kekuatan daratnya. Perusahaan ini mempromosikan senjata dan sistem yang bisa membantu untuk membuat tentara Indonesia lebih terkoneksi, lebih cepat dan tentu saja lebih mematikan
Di antara sistem yang ditawarkan adalah MAPAM advanced mortar system, tersedia dalam versi 60mm dan 81mm dan kompatibel dengan semua peluncur. Alat ini menawarkan prsisi tinggi yakni 2% deviasi targe) dan sangat ideal untuk penyebaran pertempuran jarak dekat serta mengurangi risiko salah sasaran di pertempuran kota. Sistem ini juga menggunakan teknologi mesiu sensitif untuk meningkatkan keamanan penggunaan.

Sedangkan untuk manajemen pertempuran Saab menawarkan sistem 9Land C2. Dengan telah memiliki pengalaman 40 tahun dalam sistem manajemen pertempuran, 9Land C2 adalah sistem digital yang memungkinkan berbagi intelijen dan perintah pada berbagai tingkat organisasi medan perang, termasuk dari pos komando untuk kendaraan dan tentara individu. Sistem ini menyediakan kesadaran situasional di semua tingkatan, termasuk real-time pelacakan pasukan, memfasilitasi pengambilan keputusan serta perintah dan peringatan ancaman.
Ketiga, Saab juga mempromosikan radar Giraffe AMB (agile multibeam) untuk pengawasan udara. Dikemas dengan sistem operasi ke dalam wadah standar ISO, mounted sensor provides menyediakan citra tiga dimensi radar surveillance untuk aset pertahanan udara pendek dan jarak menengah, serta kemampuan pengawasan lalu lintas udara.

Radar scan pada tingkat 60rpm dan memiliki kemampuan elevasi 70 °. Lebih dari 200 target dan 50 jammers dapat dilacak. Untuk aplikasi pesisir, juga dapat memiliki saluran permukaan yang memungkinkan plotting dari berbagai kontak permukaan. Tiga teknologi tersebut saat ini sedang dipamekan di Indo Defence 2014 di Jakarta yang dibuka 5 November 2014.
Comments are closed.