WASHINGTON: Pentagon menyatakan jet tempur F-35 telah hampir menyelesaikan pengujian iklim dan cuaca ekstrem, Program Bersama F -35 Lighting II mengumumkan Jumat (30/01/2015).
“Sebuah F-35 Lightning II telah menjalani penerbangan misi pada suhu yang ekstrem sehingga akan mampu menjalankan misi ke setiap sudut dunia,” kata lembaga itu dalam sebuah pernyataan.
Pengujian dilakukan pada versi F-35B yang merupakan versi take off pendek dan kemampuan mendarat vertikal, yang menilai kinerja pesawat dalam suhu ekstrim dan kondisi cuaca, termasuk hujan, salju, angin dan kelembaban, kata pernyataan itu.
Program pengujian enam bulan di bulan keempat di laboratorium iklim dalam ruangan di Eglin Air Force Base di negara bagian Florida. Billie Flynn, seorang uji coba F-35, mengatakan dalam pernyataan pesawat tempur yang memenuhi harapan.
“Pesawat elah terbang di lebih dari 100 derajat panas sementara juga terbang di temperature jauh di bawah nol. Pada hari-hari akhir pengujian, pesawat akan terbang dalam cuaca es dan kondisi lain seperti hujan lebat dan badai. Kami belajar lebih banyak tentang pesawat setiap hari, “kata Flynn.
F-35 adalah pesawat kursi tunggal, bermesin tunggal dengan teknologi siluman.Pesawat ini telah menelan biaya program hampir 400 miliar Dollar Amerika yang sebagian besar didanai oleh Amerika Serikat. Amerika Serikat berencana untuk membeli 2,443 F-35 sedangkan 10 negara-negara sekutu akan membeli 721 pesawat tempur, menurut produser pesawat Lockheed Martin. Pengembangan F-35 telah dilanda oleh keterlambatan, kelebihan biaya dan masalah teknis.
Sumber: Sputnik