




Biro Desain Sukhoi mulai bekerja untuk menghasilkan pesawat Su-25 pada tahun 1968. Pesawat baru itu dimaksudkan untuk mendukung pasukan langsung di atas medan perang dan dirancang untuk menjadi pesawat jet subsonik yang sangat mudah baik dalam penggunaan maupun pemeliharaan serta pengendalian kerusakan. Pada periode 1970-1971, Su-25 proyek desain pesawat yang dimasukkan desain kompetisi pesawat tempur bersama dengan proyek oleh Biro Desain Yakovlev, Ilyushin dan Mikoyan, dan muncul sebagai pemenang.




Versi pesawat latih dari -25 diproduksi 29 Juni 1976 di pabrik pesawat di Ulan-Ude. Prototipe Su-25UB (T-8U) terbang pertama pada 10 Agustus 1985. Pada bulan Agustus 1988, Su-25UB mulai diproduksi massal. Pesawat ini menjadi platform Su-25UTG yang digunakan untuk pendaratan kapal induk. Pada tanggal 1 November 1989, Su-25UTG melakukan pendaratan pertama di dek Tbilisi ACHC (kemudian berganti nama menjadi Admiral Armada dari Uni Soviet Kuznetsov). Su-25 dapat lepas landas dan mendarat dengan beban persenjataan penuh pada landasan pacu terbatas bahkan di landasan kasar sekalipun. Bisa mendarat di pegunungan pada ketinggian sekitar 3.000 m di atas permukaan laut, lepas landas dan mendarat landasan pacu dari 1.200 m. Dalam perjalanannya pesawat ini kemudian memunculkan Su-25 TM yang juag dikenal dengan Su-39