Angkatan Udara Kolombia (FAC) dilaporkan telah menggrounded seluruh armada Kfir C-10 multirole buatan Israel Aerospace Industries (IAI). Langkah ini merupakan untuk pencegahan terhadap risiko operasi mereka setelah satu pesawat jatuh saat melakukan manuver di Air Combat Command Base No 1 di Kolombia bulan lalu.
Seperti dilansir Defense.com Sabtu (24/01/2015) penyelidikan awal menunjukkan bahwa pesawat mengalami ‘flameout,’ dan memaksa pilot untuk mengikuti protokol ejeksi setelah ketinggian rendah.
Penyelidikan juga telah mengesampingkan serangan udara burung (BASH) serta masuknya burung ke mesin turbojet J79-GE J1EQD. Namun FAC berencana untuk meminta IAI melakukan pemeriksaan, karena kurangnya kejelasan tentang penyebab flameout tersebut.
Menurut publikasi, Kementerian Pertahanan Nasional Kolombia juga berencana untuk mencari perusahaan baru untuk memberikan perawatan yang diperlukan kepada pesawat, dan juga memecahkan masalah yang sedang berlangsung yang disebabkan oleh mesin tersebut.
Langkah ini tampaknya didorong oleh ketidakpuasan komando tinggi FAC dan terutama keprihatinan pilot menerbangkan pesawat, yang telah dikelola oleh perusahaan Israel.
Namun, Kementerian Pertahanan belum mengomentari laporan tersebut.
Sampai saat ini, mesin J79-GE J1EQD diyakini telah menyebabkan empat kecelakaan yang melibatkan tiga TC12 dua kursi dan satu C10 single-seater, yang merenggut nyawa seorang pilot.
Divisi Lahav IAI telah melakukan perawatan dan perbaikan mesin Kfir Kolombia sejak diperkenalkan ke layanan. Angkatan Udara Kolombia diharapkan memiliki 24 Kfir C-10 pesawat dalam persediaan.
Comments are closed