
Amerika Serikat telah mempelajari berbagai cara untuk melawan ancaman nuklir dari Kapal selam China Type 94 Jin. Tipe 094 memiliki berat perpindahan 8.000 ton dan 11.000 ton. Dengan kecepatan tertinggi lebih dari 20 knot, kapal selam ini didukung oleh reaktor nuklir dapat tetap terendam selama 90 hari. Dirancang sebagai rudal balistik kapal selam, Tipe 094 dapat membawa antara 12 dan 16 JL-2 generasi kedua rudal balistik kapal selam antarbenua.
Meskipun Type 094 tergolong berisik dibandingkan dengan kapal selam AS, spesifikasi lainnya yang setara dengan kapal selam rudal balistik canggih lainnya di seluruh dunia. Dikupas World magazine yang berbasis di Tokyo dengan daya jelajah 8.000 kilometer JL-2 rudal mampu menghantam daratan Amerika Serikat bahkan ketika dipecat dari perairan dekat pantai China.
Office of Naval Intelligence AS memprediksi China akan mampu beroperasi 75 kapal selam rudal balistik pada tahun 2020.
Dikutip Global Times beberapa waktu lalu Angkatan Laut AS telah mempelajari berbagai metode untuk melawan kapal selam. Christian Conroy, seorang ahli dalam senjata nuklir dari Washington, mengatakan Type 094 membuat suara yang sangat keras ketika meluncurkan JL-2 bawah air rudal yang dapat membantu Angkatan Laut AS menemukan kapal tersebut dan mencegat rudal.
Conroy mengatakan kapal perang AS dilengkapi dengan sistem tempur Aegis yang beroperasi di Pasifik Barat yang dapat mencegat rudal JL-5 hanya dalam waktu lima detik. Sistem pertahanan udara Jepang, Korea Selatan dan Australia juga bisa dibawa ke dalam bermain. Sistem pertahanan udara di Hawaii atau daratan Amerika Serikat akan memberikan backup lebih lanjut.
Namun, Andrew Erickson dari US Naval War College mengatakan Type 094 kapal selam Angkatan Laut PLA memungkinkan lebih banyak kebebasan untuk menavigasi di laut terbuka, meskipun tidak semaju kapal selam AS. Erickson mengatakan penerus dari tipe 094 tentu akan lebih sulit untuk US Navy untuk melawan dan China.
UNTUK MENGETAHUI DETIL KEMAMPUAN TYPE 92 JIN SILAHKAN BACA DI SINI
Sumber: Want China Times
Comments are closed