
WASHINGTON: Amerika memang maunya menang sendiri. Di satu sisi mereka memberi sanksi kepada Rusia, tetapi ketika Rusia akan menjual senjata ke Iran, Amerika teriak-teriak ketakutan dan protes.
Anggota Kongres Amerika mengajukan petisi Menteri Luar Negeri John Kerry pada Rabu (21/01/2015) untuk menentang penjualan senjata yang baru-baru ini diumumkan oleh Rusia ke Iran, termasuk sistem rudal canggih S-300. Petisi didasari pada kekhawatiran bahwa langkah tersebut akan menjadikan Teheran mampu mengejar kemampuan senjata nuklir mereka.
Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu berada di Teheran pekan ini untuk pembicaraan tingkat tinggi dengan pemimpin tertinggi Ali Khamenei tentang senjata pakta baru yang akan memberikan Iran dengan sistem pertahanan rudal S-300 buatan Rusia dan rudal jelajah baru, kapal selam, dan torpedo.
Kesepakatan itu mau tidak mau membuat Amerika terusik. Mengutip sebuah salinan surat eksklusif diperoleh oleh Washington Free Beacon Kamis (22/01/2015) melaporkan
anggota Kongres yang mengajukan petisi Departemen Luar Negeri untuk secara tegas iat menentang keputusan itu.
“Potensi penjualan sistem pertahanan S-300 akan membahayakan prospek untuk menyelesaikan masalah nuklir Iran melalui diplomasi,” demikian bunyi surat tersebut.
“Kami tetap khawatir bahwa sistem S-300 akan secara signifikan memperluas kemampuan pertahanan Iran, berpotensi untuk mewujudkan keinginan Pemimpin Tertinggi Khamenei soal senjata nuklir,” tulis mereka.
Ada juga kekhawatiran bahwa hubungan militer tumbuh Rusia dengan Teheran dapat mempengaruhi kemampuannya untuk memainkan peran konstruktif dalam negosiasi program nuklir Iran diperebutkan.
Sumber: Washington Free Beacon