Site icon

China Dianggap Tidak Punya Kemampuan Serangan Pertama

DF-21 China
DF-21 China

 

Sementara para ahli dari Amerika Serikat dan Rusia telah menyatakan kekhawatiran mereka mengenai rudal balistik antarbenua DF-31 dan DF-31A, analis militer China Liu Jiangping justru mengatakan Tentara Pembebasan Rakyat China belum masih dapat meluncurkan serangan nuklir pertama melawan Amerika Utara. Demikian dikuitip Global Times Selasa (13/01/2015).

Vasily Kashin dari pusat Analisis Strategi dan Teknologi yang berbasis di Moskow mengatakan DF-31, DF-31A dan DF-41 ICBM harus dipertimbangkan sebagai ancaman karena mereka semua didukung oleh roket berbahan bakar padat. Dibutuhkan waktu beberapa jam untuk China untuk meluncurkan rudal DF-5 yang berbahan bakar cair. Sementara rudal menggunakan roket berbahan bakar padat mengambil posisi siap luncur hanya 30 menit.

Sebuah laporan oleh Pentagon mengatakan China memiliki setidaknya 10 DF-31 sistem rudal dan dapat memiliki hingga 30 DF-31 sistem peluncuran mobile. Pada saat yang sama, DF-41 saat ini sedang dikembangkan memiliki potensi untuk membawa beberapa hulu ledak independen yang ditargetkan.

Liu mengatakan Global Times pada 8 Januari bahwa kemampuan China untuk menyerang daratan Amerika Serikat telah dibesar-besarkan dalam laporan ini, namun. Liu mengatakan ICBM China jauh lebih kecil dibandingkan dengan Amerika Serikat dan menambahkan bahwa sebagian besar rudal China tidak dapat digunakan untuk meluncurkan serangan pertama melawan Amerika Utara karena jangkauan mereka. Liu mengatakan Rusia sementara sedang mencoba untuk mengubah perhatian Amerika Serikat ke China melalui melebih-lebihkan kemampuan serangan nuklir PLA.

Sumber: Want China Times

Exit mobile version