Pemerintah Belgia telah memulai proses survey untuk membuka jalan bagi program menggantikan armada tempur F-16 mereka.
Dalam dokumen the Air Combat Capability Successor Program Preparation Survey yang diterbitkan pada 8 Januari, pemerintah meminta informasi dari lima kandidat yang dimungkinkan yakni Lockheed Martin F-35, Boeing F / A-18 Super Hornet, Eurofighter Typhoon, Dassault Rafale itu dan Saab Gripen.
Dalam dokumen lebih dari 25 halaman diuraikan Belgia ingin membeli pesawat tempur baru dengan mempertimbangkan kemampuan operasional, aspek teknis dan logistik serta biaya dan risiko. Dengan informasi itu, kementerian pertahanan Belgia maka akan dapat meminta pemerintah untuk persetujuan untuk memulai program pengganti F-16.
Belgia merencanakan akan menghentikan operasional F-16 pada 2020. Sehingga dengan dimulainya program pencarian pengganti ini mereka akan menerima pesawat pada akhir 2022, dengan kemampuan operasional penuh dicapai oleh 2029.
Dokumen penekanan pada kebutuhan untuk pasangan atau kemitraan untuk program untuk berhasil, menunjuk keberhasilan negara dalam pembelian F-16 bersama dengan anggota NATO lainnya.
Belgia ingin melanjutkan track record sukses dalam misi internasional selama ini dengan armada tempur masa depan. Bahkan sekarang, Belgia memiliki pesawat yang dikerahkan di Yordania untuk mendukung AS dan koalisi internasional memerangi ISIS.
Belgia ingin menggunakan pesawat tempur baru untuk berbagai misi, termasuk defensif dan serangan kontra-udara, larangan udara dan dukungan udara serta misi yang intelijen.
Dengan survei yang lengkap dalam beberapa minggu mendatang, Brussels berharap untuk memasuki fase program dengan tujuan memasuki fase pengadaan pada awal 2016. Selanjutnya akan mencapai persetujuan program pada awal 2018.
Sumber: Aviation Week