Perang Cyber
White Paper juga membuat menyebutkan 6.000 personel perang cyber digunakan oleh Korea Utara bertugas menyerang infrastruktur web Korea Selatan. Hal ini jauh melampaui angka yang disebutkan dalam perkiraan 2013.
AS telah meluncurkan sanksi terhadap Korea Utara setelah hacking sistem Sony meskipun Korea Utara secara konsisten membantah bertanggung jawab atas kejadian tersebut.
Laporan sebelumnya di media Korea Selatan melaporkan bahwa Korea Utara telah menginvestasikan sejumlah besar modal di “Satuan 121,” pusat operasi cyber negara. Unit ini bawahan departemen intelijen militer dan diisi beberapa ahli IT terbaik.
Unit 121 juga memiliki cabang yang beroperasi di utara kota China Shenyang, menurut Kim Heung-Kwang, seorang pembelot Korea Utara yang dikutip oleh CNN. Kim, yang membelot dari negara itu pada 2004, mengatakan bahwa unit, yang didirikan pada 1990-an, mulai operasi besar-besaran di China pada tahun 2005.
Shenyang adalah kota terbesar China dalam jangkauan Korea Utara dan banyak pembelot pergi ke sana untuk bekerja. Jaringan berita yang dikutip pakar terorisme AS Steve Sin, “Korea Utara tidak memiliki kegiatan terlarang di China,” dan mengatakan Shenyang, “Memiliki lokasi, keamanan, serta infrastruktur.” Kim Jong-un pernah berkata bahwa perang cyber adalah senjata penting bagi Korea Utara, bersama dengan senjata nuklir dan rudal.
Comments are closed