
WASHINGTON: Untuk memproyeksikan kekuatannya ke Selatan dan Cina Timur laut, Tentara Pembebasan Rakyat China diperkirakan sudah dikerahkan rudal balistik anti kapal DF-21D ke Daerah Militer Guangzhou. Hal itu disampaikan Peter Mattis, seorang peneliti dari Jamestown Foundation dalam artiklenya di National Interst 6 Januari 2014
Mattis mengatakan PLA harus mempertimbangkan sayap bersenjata mereka yang sebenarnya itu. Mattis mengatakan ada tiga elemen yang digunakan oleh Beijing untuk membuat demonstrasi untuk unjuk kekuasaan.
Pertama, PLA menunjukkan kehadirannya melalui latihan dan patroli di dan di luar daerah darat dan maritim yang jadi sengketa. Kedua, dengan menunjukkan perangkat keras militer canggih kepada dunia agar musuh potensial tahu prestasi teknologinya. Ketiga, pemerintah China memobilisasi dukungan publik untuk pencegahan militer dan pertahanan klaim maritim, yang survei data yang akan menyarankan telah terbukti berhasil.
Pemimpin tertinggi negara, Xi Jinping, memang meneruskan strategi mantan pemimpin Jiang Zemin, yang meminta kepemimpinan PLA bekerja untuk mengembangkan apa yang disebut Assassin Mace atau “kartu truf” yang dapat menentukan dalam merebut inisiatif.
Rudal DF-21D dianggap sebagai salah satu senjata tersebut. “Persenjataan canggih ini merupakan perwujudan dari tentara modern dan dukungan penting bagi keamanan nasional,” kata Xi dalam sebuah konferensi militer baru-baru ini.
Sumber: Want China Times