NEW DELHI: Tiga puluh dua tahun bukanlah waktu yang pendek. India harus menanti dengan semangat dan asa yang naik turun dalam proyek pembangunan pesawat tempur ringan (LCA). Dan setelah kurun waktu itu Angkatan Udara India akhirnya akan benar-benar mendapatkan pesawat tempur Tejas pada Maret 2015. Jet tempur multi-peran ini siap untuk terbang dalam kondisi segala cuaca. Sayangnya pesawat ini belum bisa menembakkan rudal jarak jauh serta menjalani pengisian bahan bakar udara untuk melipatgandakan jangkauan tempurnya.
Pesawat Tejas pertama akan dikirimkan ke IAF di Bangalore setelah izin operasional (IOC) konfigurasi awal didapatkan yang artinya pesawat itu sepenuhnya layak terbang saat ini. Tetapi izin operasional akhir harus dimiliki untuk memastikan pesawat itu dipastikan telah memiliki kesiapan dan kemampuan tempur. Pesawat akan berintegrasi dengan semua senjata seperti senjata, bom dipandu laser dan BVR (di luar jangkauan visual) rudal serta kemampuan pengisian udara yang lagi-lagi masih tertunda.
Sementara Tejas Mark-II, yang diharapkan akan lebi memiliki kekuatan mesin yang jauh lebih baik baru akan mulai tiba pada 2021-2022. Dengan desain pertama review awal untuk versi Mark-II sudah berakhir, rencananya adalah untuk terbang prototipe pertama pada 2017.
“Yang pertama dari pesawat standar IOC (izin operasional awal) telah dibangun dan berhasil menyelesaikan penerbangan perdananya pada tanggal 30 September tahun ini. Pesawat ini akan diserahkan kepada IAF oleh Maret 2015 setelah beberapa upgrade,” kata menteri pertahanan Manohar Parrikar Lok Sabha, Jumat (10/12/2014).
“Pesawat kedua juga akan siap pada bulan Maret 2015 untuk penerbangan perdananya. Pesawat pertama 20 akan dibangun pada 2017-2018 FOC (izin operasional akhir) kemungkinan akan dicapai pada akhir 2015,” tambahnya.
Penyerahan Tejas pertama tentu akan menjadi hari bersejarah setelah program yang panjang, melelahkan dan berkelok hingga IAF sekarang yakin jet tempur ringan ini benar-benar mampu digunakan. “Penanganan Tejas dan fitur lainnya yang jauh lebih baik daripada MiG-21 Bison. Tapi penundaan panjang adalah masalahnya,” kata seorang petugas..
Skuadron Tejas pertama akan terdiri dari 20 jet dalam konfigurasi IOC akan berbasis di Bangalore untuk menyelesaikan masalah gigi. Ini nantinya akan bergeser ke pangkalan udara Sulur di Tamil Nadu, yang juga akan mendapatkan skuadron kedua dalam konfigurasi FOC.
Pekerjaan sekarang sedang dilakukan untuk mempercepat pengembangan Tejas Mark-II, termasuk perubahan badan pesawat dan menggunakan mesin baru GE-414, yang akan membentuk empat skuadron dengan 80 jet. 40 Tejaspertama harus didukung oleh GE-404 mesin.
IAF telah dipaksa untuk memperpanjang umur operasional MiG-21 yan sudah rentah hingga 2025, karena penundaan panjang proyek LCA. Tejas akan memenuhi persyaratan tempur ringan dari IAF, yang turun ke hanya 34 skuadron tempur, sedangkan yang kelas berat sedang diurus oleh 272 Rusia Sukhoi-30MKI. Sedangkan jarak menengah seharusnya ditutup dengan 126 Rafale yang saat ini belum juga berjalan mulus. (REY)
Sumber: TNN