
BANGKOK: L-15 Falcon China akan masuk ke persaingan pengadaan pesawat jet latih Angkatan Udara Thailand. L-15 yang akan bersaing dengan Textron Airland Scorpion Amerika, Yakovlev Yak-130 Rusia, Alenia Aermacchi M-346 Italia dan Korea Aerospace Industries ‘TA-50 menjadi salah satu dari empat pembelian pesawat disetujui oleh pemerintah Thailand untuk menggantikan penuaan nya armada pesawat Aero L-39ZA Albatros.
Seperti diberitakan IHS Jane, Kepala RTAF Treetos Sonjaeng mengumumkan program 3,7 miliar baht (113 juta Dollar Amerika) pada tanggal 13 Desember, menambahkan bahwa keputusan tentang pengadaan diharapkan tahun depan.
Alasan utama untuk program ini dikatakan karena Thailand tidak memiliki suku cadang untuk mempertahankan 40 lebih L-39ZA yang sudah tua. Pesawat ini awalnya diperoleh dari Republik Ceko pada 1990-an. Faktor lainnya adalah kebutuhan untuk platform modern untuk memperluas armada RTAF menjadi 12 JAS-39 “Gripen” yang dikirim 2011 dan 2013.
Thailand tidak memiliki kemampuan untuk memproduksi pesawat sendiri, tetapi berharap bahwa produsen asing akan dapat mentransfer teknologi dan pengetahuan yang diperlukan untuk memungkinkan untuk mempertahankan dan memperbaiki pesawat dalam negeri.
Selain pelatih jet canggih dan pesawat serang ringan, Thailand juga berencana untuk mengakuisisi lebih banyak Gripen dan helikopter transportasi taktis Eurocopter EC725 yang diproduksi oleh Airbus, mulai tahun depan. (VIT)
Sumber: Want China Times
Comments are closed.