
DAMASKUS: Hampir 200 petempur di kedua pihak tewas dalam waktu 24 jam ketika Alqaida cabang Suriah merebut dua pangkalan pemerintah di Provinsi Idlib.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR), yang bermarkas di Inggris tetapi mengumpulkan informasi dari jaringan luas pegiat dan dokter di lapangan, mengatakan penyerang Front Al-Nusra juga menangkap lebih dari 100 tentara pemerintah.
“Setidaknya 100 orang tewas di pihak pemerintah dan 80 penyerang tewas dalam bentrokan senjata, ledakan bom dan ranjau-ranjau,” kata direktur SOHR Rami Abdel Rahman Selasa (16/12/2014)
Ia mengatakan setidaknya 120 tentara ditangkap dan 10 tentara lainnya lari ke arah selatan dalam kendaraan-kendaraan dan berjalan kaku menuju kota Morek di Provins Hama. (BACA: SURIAH KEHILANGAN 2 PANGKALAN STRATEGIS)
Kelompk garis keras itu bergerak maju ke pangkalan-pangkalan itu berkoordinasi dengan dengan kelompok Islam Ahrar al-Sham, menambah jumlah desa-desa yang jatuh ke tangan mereka.
Itu juga satu kekalahan lagi bagi pemberontak-pemberontak dukungan Barat yang mundur dari sebagian besar daerah Idlib bulan lalu setelah serangan para petempur Al-Nusra.
Pasukan pemberontak utama telah berperang untuk menguasai Wadi al-Def dan Hamidyeh selama sekitar dua tahun, tetapi beruang-ulang gagal.Idlib termasuk di antara provinsi-provinsi pertama yang jatuh segera setelah meletusnya pemberontakan bersenjata terhadap pemerintah Bashar.
Konflik itu dimulai sebagai gerakan pro-demokrasi menuntut penggulingan Bshar, tetapi kemudian berubah menjadi perang kejam setelah pemerintah melakukan tindakan keras.
Lebih dari 200.000 orang tewas dalam perangan saudara hampir empat tahun, dan sekitar separuh dari penduduk negara itu terpaksa mengungsi antara lain sebagian besar ke negara-negara tetangga. (REY)
Sumber: Reuters