
MOSKOW: Kendaraan tak berawak udara (UAV) buatan Iran mampu mencapai kisaran 3000 kilometer (1.864 mil). Komandan Garda Revolusi Iran Brigadir Jenderal Hossein Salami mengatakan bahwa drone ini diadaptasi untuk kecepatan transfer gambar dan tidak dapat terdeteksi oleh radar musuh.
Pejabat militer Iran mencatat bahwa UAV dikembangkan tanpa bantuan asing. Iran telah berhasil menguji sebuah kendaraan udara tak berawak (UAV) berdasarkan Amerika RQ-170 pesawat tak berawak jatuh di wilayah Iran pada tahun 2011, kepala divisi kedirgantaraan negara Pengawal Revolusi Jenderal Amir Ali Hajizadeh seperti dikutip kantor berita IRNA Senin.
“Kami hanya bisa bermimpi tentang mereka beberapa tahun yang lalu, tetapi mereka telah menjadi kenyataan berkat upaya [Iran] lulusan universitas kami,” kata Salami Jumat (05/12/2014).
“Akhirnya, kami mampu menghasilkan mesin pistonless untuk kendaraan udara tak berawak tanpa menggunakan teknologi Inggris atau Amerika Serikat,” tambahnya.
Menurut Salami, sejumlah negara sudah mempertimbangkan kemungkinan membuat kesepakatan dengan Iran untuk penyediaan mesin tersebut.
Pada November 2013, Iran meluncurkan pesawat tak berawak Fotros dengan jarak hingga 2.000 kilometer (1.242 mil), yang mampu membawa rudal. Pada tahun yang sama, Iran mengumumkan bahwa mereka akan mulai memproduksi massal drone tempur yang dikembangkan menggunakan ditangkap AS kendaraan udara sebagai cetak biru.
Sputnik