Izin terbang F-35 akhirnya diperbolehkan terbang penuh selama 13 jam dari semula hanya tiga jam pasca terjadi kebakaran mesin pesawat siluman tersebut pada Juni 2014 lalu. Setelah insiden tersebut seluruh pesawat generasi kelima itu sempat digrounded sebelum kemudian diperbolehkan terbang terbatas selama tiga jam untuk kemudian dilakukan pemeriksaan.
Laksamana Randy Mahr, F-35 wakil manajer program Pentagon, mengatakan bahwa semua F-35 yang digunakan untuk pengujian sekarang diperbolehkan terbang penuh termasuk dalam kecepatan dan manuver penerbangan lainnya.
Terpisah juru bicara untuk program F-35 jet mengatakan pembatasan tertentu tetap diberlakukan untuk F-35 yang diperuntukkan untuk Korps Marinir, Angkatan Udara dan Angkatan Laut, tetapi mereka tidak terkait dengan insiden mesin 23 Juni tetapi mencerminkan fakta bahwa jet masih dalam pengujian perkembangan.
Mahr kepada wartawan setelah konferensi pertahanan logistik mengatakan bahwa jet F-35 yang menunjukkan peningkatan kehandalan, dan diharapkan akan mengalami penurunan estimasi biaya hingga 15%.
Lorraine Martin, F-35 Manajer Program Lockheed mengatakan ke perusahaannya telah berkomitmen untuk menurunkan biaya memelihara sebesar 30 persen. Martin mengatakan ada sekarang 120 F-35 jet terbang di tujuh pangkalan militer, dan F-35 telah login lebih dari 23.000 jam terbang.
Sumber: Reuters
