
Di tengah rencana untuk mempensiun demi penghematan dan memberi kesempatan pesawat super canggih F-35 masuk layanan, A-10 kini justru dikirim ke Irak untuk bergabung dalam misi melawan ISIS. Sekalilagi, pesawat yang kerap disebut krunya sebagai “pesawat paling jelek di dunia” ini menunjukkan kelebihannya. Di tengah kecanggihan pesawat-pesawat baru, dia memiliki kemampuan yang tidak ada di jet tempur lain. A-10 bernasib seperti Tornado. Di tengah rencana Italia juga menghentikan operasionalnya, jet-jet tempur itu juga dikirim ke Kuwait.
Sumber-sumber militer AS mengkonfirmasi bahwa Warthog, julukan pesawat itu memang memberikan kekuatan sesuatu yang tidak ada di pesawat lain: aset serius untuk cepat mencapai dan menekan pasukan musuh selama pertempuran misi penyelamatan pasukan darat atau penerbang jatuh.
Tidak ada data resmi berapa A-10 Thunderbolot yang dikirim, tetapi diperkirakan antara 12 sampai 14 yang saat ini sudah mendarat di pangkalan Ahmed Al Jaber. Jumlah ini diambil dari jumlah Ekspedisi Fighter Squadron 163 dari Indiana Air National Guard, yang baru-baru ini menjalankan misi di Afghanistan. Mereka yang digeser ke Kuwait.
Bukan kali ini saja Warthog selamat dari pension. Setelah berakhirnya Perang Dingin pada tahun 1990 Pentagon juga berencana untuk mengandangkan A-10, karena pesawat itu akan menjadi usang dalam perang modern yang di masa depan. Namun pesawat ini justru menjadi aset penting ketika perang Irak 1991.
Angkatan Udara AS saat ini berencana mempensiun 283 A-10 yang tersisa – termasuk 21 pesawat ditugaskan ke Indiana National Guard yang sekarang bergabung di koalisi melawan ISIS. Selain bisa menghemat dana personel dari A-10 ini nanti yang diharapkan bergeser untuk menggerakkan F-35.
Sumber: airheadsfly.com