Sebuah panel kabinet Israel telah menolak keputusan menteri pertahanan untuk mendapatkan tambahan 31 F-35 Joint Strike Fighters dan membatasi pengadaan tambahan jet siluman paling canggih itu hanya 13 saja.
Ini adalah pertama kali dalam sejarah Israel komite menteri menantang pengadaan pertahanan akan membalikkan persyaratan angkatan udara yang sudah disetujui oleh menteri pertahanan, mantan pemerintah dan Dewan Keamanan Nasional. Angkatan Udara Israel yang saat ini telah memesan 19 F-35. Jika hanya mendapatkan tambahan 13 maka nantinya negara ini hanya akan mendapatkan 32 pesawat sehingga tidak akan mampu membentuk dua skuadron penuh seperti yang direncanakan.
Menteri Pertahanan Moshe “Bogie” Ya’alon, yang sudah melakukan kesepakatan prinsip dengan Pentagon kontrak senilai US$4,4 miliar untuk tambahan 31 F-35, sekarang harus menerima kenyataan tersebut. AS telah setuju untuk memberikan Israel pinjaman US$2,4 miliar yang diimbangi pembelian lagi senilai US$5,3 miliar dengan harapan Israel akan memperoleh total 50 F-35.
Belum jelas apakah Amerika bisa mempertahankan berbagai kesepakatan itu setelah Israel hanya membeli sedikit pesawat tambahan. “Menteri Ya’alon akan mencoba untuk meyakinkan Pentagon bahwa ini hanya penundaan dan pada akhirnya Israel akan mendapatkan 50 pesawat,” kata seorang sumber senior pertahanan kepada Aviation Week.