Site icon

Turki: Amerika Memang Kurang Ajar!

Wakil Presiden AS Joseph Biden (kiri) dan Presiden Turksi Recep Tayyip Erdogan (kanan) saat pertemuan di New York 25 September 2014

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (kiri) dan Wakil Presiden AS Joe Biden
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (kiri) dan Wakil Presiden AS Joe Biden

Hubungan Turki-Amerika terus meruncing. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dengan lantang mengecam Amerika dengan sebutan ”kurang ajar’ terkait sikap mereka di Suriah. Kecaman itu disampaikan justru setelah Erdogan bertemu dengan Wakil Presiden AS Joed Biden di Ankara.

Hubungan antara AS dan Turki telah memburuk dalam beberapa bulan terakhir karena Turki menolak bergabung dengan koalisi dalam menyerang ISIS. Padahal negara itu berbatasan langsung dengan Suriah. Sebaliknya setelah pertemuan itu Erdogan menuduh AS bersikap “kurang ajar” untuk menekan untuk membantu menyelamatkan kota Kobane di Suriah di perbatasan Turki.

“Mengapa seseorang datang ke daerah ini dari jarak 12.000 kilometer (7.000 mil)?” Kata Erdogan di depan sekelompok pengusaha di Ankara, Rabu 26 November 2014.

“Saya ingin Anda tahu bahwa kami menentang kekurangajaran, kecerobohan dan tuntutan tak berujung,” katanya.

Biden secara pribadi menyerang Erdogan Oktober 2014 lalu dengan menuduh Turki justru mendukung pasukan pemberontak Islamis di Suriah hingga mendorong munculnya kelompok militan ISIS. Washington mendesak Ankara untuk penggunaan pangkalan udara Incirlik di Turki selatan oleh jet AS meluncurkan serangan pada ISIS. Namun Turki telah menolak untuk tunduk pada tekanan, pengaturan beberapa kondisi untuk memainkan peran yang lebih besar dalam koalisi.

“Mereka diam saja ketika tiran (Presiden Bashar) al-Assad membantai 300.000 orang. Mereka tetap diam dalam menghadapi barbarisme Assad. Dan sekarang mereka mengaku menggunakan hati nurani terkait Kobane,” tegas Erdogan.

“Kami akan menyelesaikan masalah kita tidak dengan pemikiran yang lebih baik dan dengan orang-orang kami sendiri,” ujarnya.

Biden mengakhiri kunjungan tiga hari ke Turki pada hari Minggu tanpa terobosan kerja sama militer dalam krisis Suriah. Tapi komentar Erdogan kontras dengan penilaian yang relatif optimis pejabat AS bahwa pertemuan dengan Biden telah membawa lebih dekat posisi kedua belah pihak.

Pada hari Senin sebelum pertemuan, Erdogan menuduh Barat datang ke daerah untuk “minyak.” “Aku selalu bertemu dengan mereka tetapi tidak pergi lebih jauh dari apa yang saya katakan. Mereka tidak memiliki kepekaan. Mereka hanya memiliki satu sensitivitas: minyak, minyak, minyak … ” katanya.

Sumber: Defense News

 

Exit mobile version