
Skuadron Tempur A-10 Thunderbolot II Angkatan Udara yang baru-baru ini dikerahkan ke Timur Tengah akan bekerja dengan pasukan koalisi untuk mendukung perang melawan ISIS. Skuadron ini akan menjadi bagian dari Air Expeditionary Group 332, yang diaktifkan kembali pada 14 November.
“Unit akan bekerja dengan pasukan koalisi untuk mendukung Operasi Resolve Inherent dan operasi regional lainnya,” kata laporan laporan pers Angkatan Udara.
Pesawat-pesawat A-10 ini tiba di Asia Barat Daya antara 17 November dan 21 dengan jumlah yang dirahasiakan. Pesawat, yang juga dikenal sebagai “Warthog,” memberikan dukungan udara untuk pasukan darat. Pemerintah telah mengesampingkan kemungkinan pasukan darat dalam pertempuran, namun para pejabat militer telah mengisaratkan kemungkinan penasihat AS masuk ke beberapa pertempuran dengan pasukan Irak.
Sebuah penyebaran selama enam bulan Fighter Wing 122 Indiana Air National Guard, dengan 300 penerbang, serta selusin A-10 ke wilayah Komando Pusat AS pertama kali diumumkan pada 17 September, namun misinya belum diumumkan.
“Saya tidak tahu misi apa yang kami embank. Tetapi dalam sejarah Blacksnake kami selalu disiapkan untuk sebuah misi yang besar di waktu yang akan datang,” kata Kolonel Patrick R. Renwick, 122 Fighter Wing Commander dalam pernyataan 17 September 2014 lalu.
” A-10 ‘Warthog’ unik cocok untuk kebutuhan serangan darat dan Blacksnakes adalah tim yang tepat untuk membawa kemampuan itu dalam pertempuran,” tambahnya.
Penggunaan A-10 datang pada saat Pentagon mendorong untuk pensiun pesawat era Perang Dingin tersebut dengan alasan bisa menghemat US$ 4 miliar selama lima tahun dan bisa menggunakan personelnya untuk mengurus F- 35 Joint Strike Fighter. Namun beberapa anggota parlemen menolak rencana itu karena A-10 dinilai masih sangat dibutuhkan untuk memberi perlindungan pasukan di darat.
Sumber: The Hill