More

    Lawan Global Hawk, Lockheed Tawarkan U-2 Tanpa Awak

    on

    |

    views

    and

    comments

     

     

    Pesawat mata-mata U-2 yang posisinya terancam Global Hawk
    Pesawat mata-mata U-2 yang posisinya terancam Global Hawk

    Persaingan antara U-2 dan RQ-4B Global Hawk untuk menjadi platform pesawat mata-mata super tinggi di Angkatan Udara Amerika Serikat masih seru. Lockheed Martin terus berusaha agar pesawat mata-mata legendaris U-2 tidak segera dipensiun. Posisi pesawat ini sebagai mata-mata terbaik Amerika memang sedang diincar serius oleh RQ-4B Global Hawk.

     

    Salah satu yang dilakukan Lockheed adalah dengan memunculkan konsep “man opsional” U-2 yang akan menjadikan U-2 bisa dioperasionalkan baik dengan awak mapun tanpa awak.

     

    Dengan U-2 opsional maka pesawat yang dijuluki Dragon Lady akan bisa menutup kekurangan yang selama ini dijadikan celah RQ-4B Global Hawk untuk mengganggu posisinya. Anggota kongres yang mendukung U-2 pensiun alasannya karena pesawat ini cukup mahal dan berisiko buat awak pesawat.

    Tapi para pendukung U-2 untuk terus digunakan mengatakan sampai saat ini Global Hawk belum bisa menyaingi U-2. U-2 mampu beroperasi pada ketinggian 70.000 ft. Sedangkan Global Hawk terbatas pada 60.000 ft., Mengurangi yang miring sudut-atau sensor jarak-untuk target. Hal ini juga tidak memiliki sistem pertahanan yang U-2 membawa.
    Para pendukung kedua program telah ber sengketa selama hampir 15 tahun dan belum ada titik temu. Keputusan akhir Pentagon tahun ini menyediakan anggaran upgrade US$ 1,8 miliar untuk Global Hawk agar mencapai kemampuan sejajar dengan U-2, dengan fokus utama untuk meningkatkan kinerja keandalan dan sensor dari pesawat tak berawak. Berdasarkan laporan April kepada Kongres, Angkatan Udara menghabiskan US$9,1 miliar pada program Global Hawk untuk mengembangkan dan membeli 45 pesawat, termasuk tujuh Blok 10 (dasar), enam Blok 20 (beberapa dilengkapi dengan Battlefield Airborne Komunikasi Node relay), 21 Blok 30 yang memiliki kemampuan citra dan sinyal intelijen dan 11 Blok 40-an operasi payload radar.

    Global Hawk dengan pesawat mata-mata lain seperti U-2 akan memberi kontribusi dari pangkalan mereka di
    Global Hawk dengan pesawat mata-mata lain seperti U-2 akan memberi kontribusi dari pangkalan mereka di

    Awalnya produk dari percobaan Defense Advanced Research Projects Agency untuk merancang sistem udara tak berawak murah, Global Hawk itu didorong masuk ke dalam operasi untuk mendukung lonjakan kebutuhan pengintaian setelah serangan teroris 9/11. Sejak saat itu pesawat ini beroperasi di Timur Tengah dan Asia sejak saat itu, mendapatkan pengalaman operasional. Dan, akhirnya, Global Hawk mendapatkan tempat sebagai pengganti potensial untuk U-2.
    Masalahnya ketika Global Hawk bisa tinggi-tinggi maka ancaman muncul bagi U-2. Pasalnya Global Hawk bisa terbang selama 24 jam nonstop. Sementara U-2 dibatasi oleh peraturan yang membatasi pilot untuk hanya 12 jam di kokpit. U-2 pilot juga diwajibkan untuk memakai pakain khusus layaknya pilot antarariksa karena pesawat ini berada di garis batas ruang angkasa. Tentu saja ini menjadi titik lemah yang harus diselesaikan.

    u-2
    Konsep U-2 opsional (bisa dengan awak dan tanpa awak)

    Hingga kemudian muncullah konsep U-2 opsional tadi. Sebuah desain baru dibuat (lihat gambar) dengan biaya sekitar $ 700 juta, untuk mengubah tiga U-2 ke konsep opsionaldan menyediakan dua stasiun bumi.
    Desain ini baru ini menambahkan wingbox baru yang akan sesuai antara sayap logam dan memperluas masing-masing sebesar 10 ft. Hal ini juga akan memberikan ruang di belakang kokpit untuk menghubungkan kabel ke aktuator pesawat. “Pilot elektronik bisa mematikan aktuator dan itu hanya seperti Anda saat ini, ia terbang dengan kabel,” kata pejabat Lockheed.

    Landing bisa dibuat lebih mudah dengan sistem tak berawak. “Saya bertanya ke teknisi apakah bisa mendaratkan pesawat U-2 tanpa awak? Saya ditertawai dan mereka mengatakan hal itu jauh lebih mudah dibandingkan mendaratkan pesawat dengan awal, ” kata pejabat Lockheed. “Ini akan lebih aman, alasannya karena mode kegagalan.”
    Sampai saat ini, Lockheed baru menyelesaikan pekerjaan desain awal. Namun, usulan tersebut bisa merangsang nafsu beberapa anggota parlemen yang tidak ingi U-2 segera pensiun.

    Pentagon sendiri juga telah berubah-ubah dalam rencana pesawat mata-mata tinggi ini. Pada tahun 2012, ia mengusulkan menghentikan program Global Hawk Blok 30 dan menjaga U-2 sebagai pekerja keras intelijen. Namun saat ini sikap itu berubah dengan cenderung memilih Global Hawk. Jadi bagaimana nasib U-2 nanti? Masih tanda tanya.

     

    Sumber: Aviationweek

    Share this
    Tags

    Must-read

    Sebagian Misi Kami Melawan Channel Maling Berhasil

    Sekitar 3 tahun Channel JejakTapak di Youtube ada. Misi pertama dari dibuatnya channel tersebut karena banyak naskah dari Jejaktapak.com dicuri oleh para channel militer...

    Rudal Israel dan Houhti Kejar-kejaran di Langit Tel Aviv

    https://www.youtube.com/watch?v=jkIJeT_aR5AKelompok Houthi Yaman secara mengejutkan melakukan serangan rudal balistik ke Israel. Serangan membuat ribuan warga Tel Aviv panic dan berlarian mencari tempat perlindungan. Serangan dilakukan...

    3 Gudang Senjata Besar Rusia Benar-Benar Berantakan

    Serangan drone Ukraina mengakibatkan tiga gudang penyimpanan amunisi Rusia benar-benar rusak parah. Jelas ini sebuah kerugian besar bagi Moskow. Serangan drone Ukraina menyasar dua gudang...

    Recent articles

    More like this