Untuk kali pertama sejak kemunculannya, ISIS berhasil menembak jatuh sebuah pesawat tempur pada Minggu 23 November 2014. Pesawat milik Angkatan Udara Suriah yang menjadi korban pertama kelompok garis keras ini.
“Jet tempur Suriah itu terlihat jatuh di satu gunung di Deir Az-Zour, setelah ditembak oleh petempur ISIS,” kata Observatorium bagi Hak Asasi Manusia. Ditambahkannya,
Keberhasilan menembak jatuh pesawat tempur ini cukup mengejutkan karena sejauh ini ISIS belum terkonfirmasi memiliki sistem pertahanan udara yang memadahi. Mereka dikabarkan hanya mengandalkan pelontar panggul atau MANPADS yang hanya mampu menjangkau target rendah seperti helicopter. Belum jelas pesawat tempur jenis apa yang ditembak jatuh. Yang pasti Angkatan Udara Suriah didominasi oleh pesawat buatan Rusia. Jet paling baru milik negara ini adalah MiG-29 sementara pesawat lain yang kerap digunakan adalah SU-24 dan Su-25.
Angkatan Udara Suriah melancarkan lebih dari 20 serangan udara terhadap posisi IS di Hwaijat As-Saqer di pinggiran Deir Az-Zour sejak tengah malam.
Sedikitnya 16 petempur ISIS juga tewas atau cedera akibat serangan udara, kata satu laporan tersebut.
Secara terpisah, sedikitnya 25 tentara Suriah tewas sehari sebelumnya dalam penyergapan oleh Frant An-Nusra, yang memiliki kaitan dengan Al Qaida dan kelompok lain sejenisnya di Kota Kecil Zabdin di sebelah timur Ibu Kota Suriah, Damaskus. Penyergapan itu, katanya, telah menghalangi gerak maju tentara di daerah yang dikuasai gerilyawan.
Krisis Suriah telah berlarut-larut selama lebih dari tiga-setengah tahun tanpa tanda akan mereda. Krisis tersebut telah menjadi makin rumit ketika kelompok fanatik memanfaatkan kekacauan guna merebut wilayah. Lebih dari 190.000 orang sejauh ini telah tewas sementara jutaan orang lagi mengungsi ke berbagai negara tetangga.
Sumber: Xinhua