
Pemerintahan Barack Obama berencana untuk meningkatkan bantuan militer ke Ukraina dan berharap Kongres akan mengalokasikan dana tambahan untuk tujuan dari anggaran untuk tahun fiskal 2015. Hal itu diungkapkan para pejabat AS kepada wartawan Minggu 23 November 2014 setelah kunjungan Wakil Presiden Joe Biden ke Maroko, Ukraina dan Turki.
Pada hari Jumat, Biden berada di Kiev di mana ia bertemu dengan Presiden Petro Poroshenko dan Perdana Menteri Arseniy Yatsenyuk. Salah satu wartawan Amerika yang berpartisipasi dalam briefing mengatakan Ukraina kecewa karena Amerika Serikat tidak berjanji untuk memasok senjata ofensif, menyadari bahwa langkah tersebut akan menyebabkan reaksi keras dari Moskow.
Para pejabat pemerintah tidak mengatakan tentang sistem ofensif, meskipun mereka dikonfirmasi jenis senjata akan dipasok ke Ukraina. Secara formal itu dianggap persenjataan pertahanan, tetapi dapat digunakan dalam operasi tempur.
Amerika Serikat akan memperluas bantuan ke Ukraina dalam hal keamanan, salah satu pejabat AS mengatakan. Radar pertama untuk mendeteksi mortir musuh sudah disampaikan dan beberapa lagi akan dikirimkan segera. Beberapa peralatan dan kendaraan militer tentara dari pasokan berlebih dalam persediaan Pentagon, termasuk kendaraan Humvee, juga akan disediakan untuk angkatan bersenjata Ukraina. Amerika Serikat telah mengalokasikan US$100 juta dan berencana untuk menghabiskan puluhan juta lagi untuk melatih tentara Ukraina. Pembiayaan yang direncanakan sedang dipertimbangkan di Kongres, kata pejabat itu.
Para pejabat AS mengatakan bahwa bantuan untuk Ukraina harus disediakan oleh banyak negara dan organisasi internasional. Amerika Serikat sendiri tidak dapat memastikan jumlah yang tepat dari bantuan dan mengharapkan IMF dan Eropa untuk berpartisipasi, kata seorang juru bicara administrasi kepresidenan.
Sumber: Itar Tass
Comments are closed.