Pemimpin Soviet Leonid Brezhnev (kanan) dan Presiden Amerika Gerald Ford saat bertemu di Vladivostok Uni Soviet 23-24 November 1974.
23 November -24 November 1974 sebenarnya terjadi sebuah peristiwa sangat penting dalam hal senjata nuklir. Pada dua hari itu Leonid Brezhnev, Sekretaris Jenderal Komite Sentral Partai Komunis Uni Soviet, dan Presiden AS Gerald Ford mengadakan pembicaraan di Kota Vladivostok, Timur Jauh Soviet yang menjadi sebuah pembuka jalan bagi kesepakatan terobosan di masa depan tentang pengawasan senjata nuklir antara dua negara adidaya tersebut.
Pada 1970-an, perlombaan senjata mencapai titik kritis. Para pemimpin kekuatan dunia menyadari bahwa hanya Uni Soviet dan Amerika Serikat bisa saja memunculkan perang nuklir yang mengancam peradaban manusia. Tetapi keduanya juga bisa menghentikannya jika mau. Maka persiapan untuk tahap berikutnya negosiasi tentang pembatasan senjata strategis telah sedang berlangsung selama dua tahun.
Bukan kebetulan bahwa Vladivostok dipilih sebagai tempat untuk menandatangani Perjanjian. Kota yang menjadi rumah Armada Pasifik Rusia dan sejumlah perusahaan pertahanan telah ditutup untuk orang asing selama 30 tahun. Vladivostok adalah tempat yang menarik bagi orang-orang dari seluruh dunia.
Kedatangan Presiden AS didampingi puluhan pejabat dan wartawan akan membuktikan keinginan pemerintah Soviet untuk meringankan situasi internasional dan menunjukkan kepercayaan mitranya. Ini adalah faktor yang menentukan dalam menentukan tempat dan program resmi dari negosiasi.
Para pemimpin kedua negara tiba di bandara militer Vozdvizhenka luar Ussuriysk. Leonid Brezhnev bepergian pada Ilyushin Il-62 (Classic) dan Gerald Ford tiba dengan Boeing-707. Jumlah peserta pertemuan mencapai 120, sekitar 60 di setiap sisi. Bagian utama dari KTT diadakan pada kesehatan dan rekreasi fasilitas militer di dekat stasiun kereta api Sanatornaya, di mana Brezhnev dan Ford diambil dari bandara dengan kereta api. Soviet pemimpin dan Presiden AS memutuskan untuk memulai pembicaraan tepat di mobil kereta. Negosiasi berlangsung sepanjang hari. Sekitar 70 wartawan dari outlet media utama di dunia dan sekitar 40 wartawan Soviet meliput KTT.
Sebuah deklarasi ditandatangani Soviet-AS dalam pertemuan tersebut. Kedua negara menegaskan kesediaan mereka untuk melakukan pembatasan senjata nuklir yang dikenal dengan strategic arms limitation treaty (SALT) pada akhir tahun 1985.
Berdasarkan prinsip kesetaraan dan keamanan yang sama, perjanjian baru menyertakan sejumlah pembatasan yang signifikan. Secara khusus, para pihak telah menyepakati kepemilikan dengan batas sama yakni 2.400 rudal balistik dan pembom strategis.
Selain itu, kedua penandatangan berhak penyebaran hingga 1.320 kendaraan masuk independen. Rincian hukum, kata-kata, dan penandatanganan perjanjian baru diharapkan akan selesai pada akhir tahun 1975. Negosiasi batasan lebih lanjut dari persenjataan strategis untuk periode melebihi 1985 yang dijadwalkan akan dilanjutkan paling lambat pada 1980-1981.
Perjanjian Vladivostok merupakan langkah besar dalam mengendalikan perlombaan senjata. Ini menetapkan batas jangka panjang yang jelas dan sama kendaraan senjata nuklir untuk Uni Soviet dan Amerika Serikat, dan untuk pertama kalinya termasuk bomber jarak jauh. Juga, batas yang ditetapkan untuk pertama kalinya pada penyebaran beberapa kendaraan masuk kembali secara independen, yang menandai langkah pertama untuk membatasi perlombaan senjata secara kualitatif.
Sumber: Sputnik News
