
Jet-jet tempur berbasis kapal induk yang akan bergabung dengan kapal induk terbaru Amerika Serikat USS Gerald R Ford CVN 78 harus beroperasi dengan risiko tinggi. Karena sampai saat ini kapal induk tersebut msaih mengalami situasi yang belum ideal.
General Accountability Office (GAO) dalam laporannya 20 November 2014 kurang lebih menyatakan yang paling mengganggu penerbangan pesawat nanti adalah landasan pacu yang kurang persyaratan untuk menjadi efektif. “Angkatan Laut akan memiliki sebuah kapal yang kurang lengkap dari yang direncanakan, padahal biaya yang dikucurkan lebih besar,” kata GAO.
” Dan bahkan setelah Ford akan diserahkan pada tahun 2016 pembayar pajak di Amerika harus memberi tambahan US$988 juta untuk menyelesaikan kapal yang masih semi-siap yang telah menghabiskan dan US$12,9 miliar.”
Peluncuran di Ford diluncurkan menggunakan ketapel elektromagnetik seperti yang digunakan pada 10 kapal kelas Nimitz dan semua pendahulunya. Namun sejauh ini inovasi itu belum menjanjikan dalam jumlah yang diperlukan untuk peluncuran. Yang yang berarti jika kapal masuk dalam situasi perang tidak memiliki kemampuan yang memadahi. Artinya pula pesawat seperti F / A-18E / F super Hornet, EA-18G Growler, E-2 Hawkeyes dan bahkan mungkin masa depan F-35C akan beroperasi dari basis yang tidak ideal.
Sumber: airheadsfly.com
Comments are closed.