Setelah sejumlah pihak menilai J-31 sebagai pesawat siluman dengan kemampuan tinggi, kini giliran kritik pedas harus diterima pesawat yang melakukan debut di Zhuhai Airshow beberapa waktu lalu.
Salah satu kritik terhadap J-31, terutama terkait semburan asap hitam dari knalpot. Hal ini menunjukkan pesawat itu miskin efisiensi dan pembakaran yang tidak sempurna. (Baca: AMERIKA BUTUH PESAWAT BARU UNTUK MELAWAN J-31)
Ada dua jenis mesin yang digunakan pada J-31 jet yakni RD-93 yang digunakan oleh MiG-29 Rusia. Mesin ini akan dipasang untuk pesawat yang ditujukan untuk ekspor. Sedangkan yang digunakan oleh Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) akan menggunakan mesin WS-13 yang dikembangkan dari RD-9. Tidak jelas jenis mesin apa yang digunakan J-31 ketika tampil di Zhuhai. (Baca: APA BEDANYA J-31 DAN FJ-31? INI PENJELASANNYA)
Sementara itu, Admiral Zhang Zhaozhong PLA Navy Rear mengatakan dalam sebuah pidato di Xiamen pada 17 November bahwa reverse engineering China masih memiliki keterbatasan, Masih membutuhkan waktu beberapa tahun lagi bagi China untuk membuat terobosan dalam mengembangkan mesin sendiri.
Zhang mengatakan pengembangan mesin jet melibatkan mekanik dan kontrol digital. Kontrol digital jauh lebih sulit. “Bagian ini terlalu sulit dan bukan sesuatu yang dapat dicapai dalam waktu singkat,” katanya. Zhang juga berpendapat bahwa jet J-31 adalah terlalu berat.
Sementara itu, analis Teal Group, Richard Aboulafia mengatakan prospek untuk pasar ekspor J-31 jet tidak positif seperti yang banyak dijelaskan. Aboulafia mengatakan negara-negara membeli perangkat keras militer China biasanya dari negara kurang mampu, dengan Pakistan sebagai pelanggan terbesar, dan China mungkin harus mencari klien baru bagi para jet generasi kelima akhir yang harganya mahal. Yang paling pas sebenarnya adalah tetangga China. Masalahnya China sendiri tidak akur dengan banyak tetangganya. (Baca: INI TONGKRONGAN J-31 MODEL TERBARU)
Selain itu, jet tempur generasi kelima ini mungkin sudah datang terlambat, karena Angkatan Udara dan Angkatan Laut AS sudah bisa mencapainya lebih dahulu dan bahkan sudah mengembangkan pesawat generasi berikutnya untuk menggantikan F / A-18E / F, dan F-22 Raptor.
Comments are closed