India kemungkinan akan memilih pesawat latih Pilatus PC-7 untuk Angkatan Udara. Sebanyak 106 pesawat latih dasar buatan Swiss ini akan dibeli dalam proyek senilai sekitar Rs 7.000 crore.
Hal ini muncul setelah upaya Hindustan Aeronautics untuk mengembangkan pesawat latih dasar (BTA) yang disebut HTT-40 gagal memenuhi persyaratan Kementerian PErtahanan. Jika memaksa membuat sendiri maka pertama, pesawat itu akan menjadi jauh lebih mahal daripada Pilatus BTA sudah digunakan oleh IAF. Kedua, itu akan tidak memenuhi batas waktu yang ditentukan.
Jadi, Dewan Akuisi Pertahanan India mempertimbangkan untuk menambah 106 Pilatus pada pertemuan yang akan dipimpin oleh Manohar Parrikar Sabtu 22 November 2014.
Salah satu pilihan adalah dengan membeli 38 Pilatus dari Swis, dengan 68 sisanya diproduksi oleh Base Repair Depot (BRD) 5 Angkatan Udara India di Sulur. Pilihan lain bisa termasuk mengimpor hanya 10 BTA, dengan 96 yang dibuat di India.
Pada bulan September 2009 Dewan Akuisi Pertahanan telah menyetujui pembelian 75 BTA dari pasar global, sementara 106 BTA itu harus dibuat di India untuk memenuhi kebutuhan keseluruhan armada sebanyak 181 pesawat. Akhirnya, setelah persaingan global, India menandatangani kontrak senilai Rs 2.896 crore untuk 75 Pilatus BTA Mei 2012. Dan hingga sekarang sudah 53 armada yang bergabung dengan IAF.
Induksi Pilatus sudah mendesak karena pesawat yang saat ini digunakan yakni HPT-32, sudah dipensiun sejak 2009 setelah sebuah kecelakaan yang menewaskan pilot.
Namun India masih menghadapi masalah untuk mengubungkan pesawat latih dasar pilatus dengan pesawat latih tempur Atau advanced jet trainers (AJT) Hawk yang mereka gunakan. Pada Maret 2004 India mulai menerima pertama dari 66 Hawk advanced jet trainers (AJT). Meski banyak pesawat yang kecelakaan. India tetap memesan kembali 57 Hawks pada Juli 2010. Dan untuk menghubungkan antara Pilatus dan Hawk ini India belum menemukan cara. Akibatnya pelatihan di Pilatus tidak banyak berguna ketika dia naik level di Hawk advanced jet trainers (AJT)
Lebih jelas tahap pelatihan pilot lihat grafis berikut
Sumber: TNN