Skuadron Hawk 12 Pekanbaru menjadikan Kabupaten Kampar Riau sebagai area pengemboman. Pesawat-pesawat tempur jenis Hawk 109/209 berseliweran di atas wilayah tersebut dalam beberapa hari terakhir.
Tetapi tidak ada perang di sana. Skuadron 12 memang sedang menggelar latihan pengeboman di Kabupaten Kamparuntuk mengasah keterampilan dan menambah jam terbang penerbang dalam menggunakan pesawat tempur jenis Hawk 109/209.
“Makin banyak latihan dan jam terbang untuk seorang penerbang, maka akan semakin siap insting dan kemampuannya dalam menghadapi segala kondisi, ibarat seperti terbiasa membawa mobil. Jadi, kapan saja kita diperintahkan untuk ngebom, kita sudah siap melakukan bom area,” kata Komandan Skadron Hawk 12 Letkol (Pnb) Jajang Setiawan di Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Kamis 20 November 2014.
Ia menjelaskan, latihan “weapon delivery” berlangsung selama sepekan sejak Senin 17 November 2-14 dengan melibatkan 11 penerbang, yang menggunakan lima unit pesawat tempur Hawk 109/209.
Menurut dia, latihan tersebut sangat penting untuk meningkatkan kemampuan penerbang dalam hal presisi pengeboman dan melumpuhkan target di darat dari udara. Selain itu, para penerbang di Skadron Hawk 12 yang berjuluk “Black Panther” itu juga dituntut untuk mumpuni dalam penguasaan teknologi jet tempur dalam segala kondisi.
Sebabnya, ia mengatakan sekitar 80 persen teknologi yang dibenamkan di dalam jet tempur buatan Inggris tersebut sudah ditingkatkan ke kategori generasi 3,5 dengan seluruh sistem navigasi dan persenjataannya diatur secara digital.
Letkol Jajang mengatakan Indonesia merupakan negara kesembilan pengguna pesawat tempur itu di dunia. “Jadi penerbang kita tidak lagi menggunakan sistem manual, mereka sudah menggunakan sistem navigasi dan persenjataan yang setara dengan generasi diatasnya,” kata alumni Akademi Angkatan Udara tahun 1997 itu.
Masing-masing penerbang mendapatkan kesempatan untuk melakukan pengeboman dan penembakan roket sebanyak tiga kali. Jenis bom yang digunakan adalah MK32, namun dalam latihan itu menggunakan BDU (Bom Damy Unite) 33 sehingga hanya mengeluarkan asap saat menghantam target. “Kalau bom MK32 yang sesungguhnya memiliki fragmentasi ledakan hingga radius 500 meter untuk horizontal, dan 3.000 kaki secara vertikal,” kata penerbang yang memiliki nama udara “Jackal” itu.