
Seorang anggota parlemen mengatakan Malaysia membutuhkan kebijakan pertahanan baru untuk menghadapi tantangan dari laut dan udara. Dengan kondisi sekarang Malaysia tak akan siap menghadapi ancaman militer.
“Kementerian Pertahanan harus menerapkan rasio 50:50 penyebaran antara Semenanjung dan Sabah / Sarawak dan 35:35:30 pembagian sumber daya di Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara,” kata Kluang MP Liew Chin Tong Dewan Rakyat Malaysia Kamis 20 November 2014.
“Saat ini terlalu banyak sumber daya terkonsentrasi di Angkatan Darat. Padahal tantangan nyata datang dari laut dan udara. Kita perlu untuk menambah kekuatan Angkatan Laut dan Angkatan Udara. ”
Liew, yang juga Direktur Pendidikan Politik DAP, berbicara dalam perdebatan pada anggaran Kementerian Pertahanan. Dia mendesak kementerian untuk melibatkan anggota parlemen dalam merumuskan kebijakan pertahanan baru.
“Sudah waktunya untuk Kebijakan Pertahanan Malaysia untuk meninggalkan cetakan Perang Dingin dan mendasarkan diri pada realitas baru dalam rangka menghadapi ancaman, risiko dan tantangan baru yang dekat,” katanya.
“Ancaman selama Perang Dingin terutama dari Komunis memang berbasis darat terutama di Semenanjung Malaysia. Ancaman di dekade kedua abad ke-21 berasal dari laut, khususnya Laut Cina Selatan dan seterusnya. ”
Namun, tiga dari empat divisi Angkatan Darat berada di semenanjung dan Malaysia tidak memiliki Skuadron tempur permanen berbasis di Sabah dan Sarawak. ”Faktanya ketika insiden Lahad Datu, angkatan bersenjata harus dikerahkan buru-buru dari Semenanjung. Ini jelas sebagai bentuk strategi era Perang Dingin yang tidak lagi bisa bekerja. ”
Dia mengkritik juga unit intelijen kementerian fokus pada politik dalam negeri bukan ancaman militer yang nyata, mengatakan pemerintah harus belajar dari kegagalan dalam mengumpulkan intelijen dalam kasus Lahad Datu.
“Bukti yang cukup menunjukkan fakta bahwa ancaman Sulu melawan Lahad Datu pertama kali diketahui oleh pemerintah Malaysia pada tahun 2008 tetapi tidak mendapatkan respons yang koheren,” katanya.
Sumber: Freemalaysiatoday