
Sebuah Negara Timur Tengah dan Afrika yang namanya dirahasiakan bergerak maju untuk kemungkinan menjadi negara asing pertama yang membeli jet tempur produksi bersama Pakistan dan China.
Tim penjualan gabungan dari Angkatan Udara Pakistan dan China National Aero-Technology Import dan Export Corporation juga dikenal sebagai CATIC, Komodor Udara Khalid Mahmood mengatakan tengah terjadi pembicaraan lanjutan dengan 10 negara untuk menjual JF-17 Thunder. “Kami sedang melakukan negosiasi lanjutan dengan negara Timur Tengah, namun situasi politik di sana telah menunda kesepakatan,” kata Mahmood dalam sebuah wawancara di Zhuhai Air Show Kamis 13 November 2014. JF-17 Thunder adalah di antara beberapa pesawat China berusaha untuk ekspor. Pesawa mesin kembar-mesin jet ini dirancang dan diproduksi bersama-sama Pakistan Aeronautical dan Chengdu Aircraft Corporation, anak perusahaan milik negara Aviation Industry Corp of China, yang juga dikenal sebagai AVIC.
Para mitra dalam pembicaraan lanjutan dengan klien di Afrika, Asia, Timur Tengah dan Amerika a Selatan kata Mahmood. Ia menolak untuk mengidentifikasi salah satu dari mereka. Calon pembeli ditawarka pesawat blok ketiga.
Mahmood mengatakan juga ada rencana untuk membuat versi dual-seater dari JF-17 Thunder setelah ad permitnaan dari klien potensial. Jet tempur generasi ketiga, juga dikenal sebagai FC-1 Dragon oleh Cina, dapat digunakan untuk pengintaian udara dan memiliki udara-ke-udara dan kemampuan tempur udara-ke-permukaan, menurut situs produknya.
Flightglobal, situs-penerbangan terkait, sebelumnya melaporkan bahwa kemitraan dekat dengan membuat penjualan asing pertama. Sebuah mock up dari satu kursi, bermesin tunggal JF-17 yang dipamerkan di Zhuhai Air Show yang dimulai 11 November di provinsi Guangdong.
Sumber: The Hindust
Comments are closed.