Rusia membantah sejumlah laporan media yang menyebut telah ada kesepakatan antara Rusia dan Mesir untuk pembelian sistem rudal udara S300.” FSMTC tidak mengkonfirmasi laporan media Rusia dan media Barat tentang penandatanganan kontrak untuk memberikan S-300VM sistem pertahanan udara,” demikian pernyataan resmi Federal Service for Military-Technical Cooperation (FSMTC) Jumat 14 November 2014. FSMTC merupakan badan yang mengawasi kontrak pertahanan Rusia.
Pada bulan September, surat kabar Rusia Vedomosti melaporkan bahwa Mesir telah menandatangani perjanjian untuk jual beli S-300VM senilai sekitar $ 500 juta untuk Mesir.
Pada bulan yang sama, kepala FSMTC, Alexander Fomin, melaporkan bahwa Moskow dan Kairo telah menyetujui kontrak senjata awal senilai $ 3,5 miliar. Tahun lalu, Rusia pejabat industri pertahanan Sergey Chemezov kepada Sputnik mengatakan ekspor senjata ke Mesir akan mencakup pengiriman sistem pertahanan udara dan artileri.
S-300 sistem adalah keluarga sistem rudal jarak jauh pertahanan udara yang mampu melibatkan semua jenis ancaman udara termasuk kendaraan udara tak berawak (UAV), helikopter dan pesawat, rudal balistik dan jelajah. S-300 sistem secara luas diakui sebagai salah satu sistem yang paling mumpuni di dunia.
S-300VM / Antei-2500 (penyebutan NATO SA-23 Gladiator) adalah sistem pertahanan udara mobile yang secara bersamaan dapat menghancurkan hingga 24 pesawat dalam jarak hingga 200 kilometer atau mencegat hingga 16 balistik rudal.
Sumber: Sputnik
Comments are closed.