
Setelah mengunjungi Kutub Utara dan Eropa, pembom Rusia bersiap untuk melakukan serangan mendadak pelatihan jarak jauh melalui perairan Karibia dan Teluk Meksiko.
Menurut Menteri Pertahahanan Rusia Sergei Shoigu Moskow perlu memastikan kehadiran militer di lautan Pasifik barat Atlantik dan timur, perairan cekungan Karibia dan Teluk Meksiko.”
Dengan demikian, Rusia akan meramaikan udara wilayah ini dengan aroma militer bersama pesawat-pesawat NATO yang menjaga kawasan tersebut. Dan yang pasti Rusia akan meningkatkan kehadirannya lebih dengan dengan benua Amerika.
Sebenarnya bukan kali ini saja Rusia akan mendekatkan kekuataanya di benua tersebut. Satu tahun yang lalu, atau 2013, dua pembom strategis Rusia Tu-160 Blackjack menyelesaikan penerbangan 10.000 mil dalam waktu 13 jam (didukung oleh dua tu- 95 Beaer pembom strategis yang menyediakan komunikasi radio estafet di daerah terpencil sepanjang rute) dan mendarat di bandara Maiquetía Caracas, di Venezuela, untuk pertama kalinya sejak tahun 2008.
Dalam perjalanan pulang Tu-160 mengunjungi Nikaragua tapi penerbangan di atas Amerika Tengah. Namun dua pembom Rusia terbang di dalam wilayah udara Kolombia tanpa izin diplomatik. Untuk alasan ini mereka dicegat oleh dua jet tempur Kfir Angkatan Udara Kolombia sekitar 80 mil dari Barranquilla.
Akhirnya, Blackjacks kembali ke pangkalan Engels pada 5 November di mana mereka mendarat sekitar 15 jam setelah mereka berangkat. Perjalanan pulang termasuk pengisian bahan bakar udara oleh Il-78 tanker atas Laut Norwegia
Awal tahun ini, Rusia membicarakan dengan sejumlah negara mitranya kemungkinan untuk mendasarkan asetnya di Kuba, Venezuela dan Nikaragua.
Sumber: The Aviationist