
BAE Systems mengklaim agen pembelian militer Korea Selatan telah mengakibatkan kerugian kepada perusahaan hingga US$43 juta menyusul pembatalan kesepakatan untuk meng-upgrade armada F-16 milik Korea Selatan. BAE System pun mengajukan gugatan di pengadilan distrik AS.
Korea Selatan pada 5 November menghentikan kontrak dengan BAE untuk meng-upgrade F-16 senilai US$1,7 miliar. Kesepakatan ini sebagai kemenangan besar dalam persaingan dengan Lockheed untuk meng-upgrade ribuan F-16 di seluruh dunia.
Kontrak BAE Systems akan meningkatkan kemampuan 134 pesawat termsauk avionik dan radar baru. Korea membatalkan karena adanya kenaikan anggaran yang cukup besar dari kesepakatan semula.
Dua F-16 Korea Selatan, model C dan D saat ini telah menerima upgrade di fasilitas BAE System Fort Worth. Pembatalan kontrak diikuti periode tawar-menawar harga antara BAE, Defense Acquisition Programme Administration (Dapa) Korea Selatan dan Pemerintah AS.
Pemerintah AS pada bulan Agustus memberitahu Korea Selatan bahwa harga keseluruhan dari program upgrade bisa meningkat sebanyak US$800 juta menjadi antara US$2,4 milia-US$25 miliar. Hal inilah yang tidak bisa diterima oleh Korea sehingga memilih untuk menghentikan kontrak.
Sumber: Flightglobal