China suskes memamerkan jet tempur siluman terbarunya kepada kerumunan perwira militer luar negeri pada Selasa 11 November 2014, dengan harapan bahwa pesawat siluman yang masih berpotensi dikembangkan ini akan menjadi pesaing ketat pesawat Amerika, termasuk F-35. Sejumlah negara pun langsung tertarik untuk bisa memiliki jet siluman ini.
“Adalah impian kami untuk mematahkan monopoli negara-negara asing terhadap jet tempur generasi baru,” kata Li Yuhai, Wakil General Manager Aviation Industry Corporation of China, AVIC, kepada wartawan Zhuhai Airshow. ” J-31 juga akan menjadi produk andalan bagi kita di pasar senjata internasional.”
Sejumlah perwakilan negara yang hadir pun berharap untuk bisa membeli pesawat ini termasuk wakil dari Timur Tengah, angkatan udara Afrika dan Amerika Latin. Beberapa juga berada di tangan dari negara-negara Angkatan Udara AS dan US sekutu.
Pengamat dari Jerman juga berkomentar positif. “Itu tampak baik,” kata seorang pejabat militer Jerman yang menonton J-31 terbang “Tapi kinerja tidak sangat mengesankan. Tidak ada banyak manuver tinggi G. Tapi kemudian, saya tidak berpikir itu intinya. ”
J-31 ini didukung oleh mesin Rusia, meskipun tujuan AVIC nantinya akan diganti dengan buatan China sendiri.
Analis militer mengatakan J-31 sedang didorong ke pasar yang tidak mampu membeli Amerika F-35. “Sebelumnya, kami hanya bisa melihat punggung pesaing luar negeri kita,” kata AVIC Mr Li “Tapi sekarang kita dapat bersaing di bidang yang sama.”
Dan Ni Leixiong, ahli lain militer China, kata J-31 akan head to-head dengan pesawat yang diterbangkan oleh Jepang dan Amerika Serikat. “Ini akan memperkuat kemampuan kita untuk bersaing untuk supremasi udara dengan Jepang dan Amerika Serikat,” katanya. “Kadang-kadang, militer harus menunjukkan kekuatan mereka.”
Sumber: Financial Times
Comments are closed