
Nasib pemimpin tertinggi ISIS Abu Bakr Al-Baghdadi akhirnya terdeteksi. Kementerian Dalam Negeri Irak menyatakan Baghdadi mengalami cedera dalam serangan udara besar-besaran yang dilakukan koalisi di Mosul Irak Jumat 7 November 2014.
Sebelumnya sempat tidak jelas nasib pemimpin ini apakah masuk dalam daftar sejumlah pemimpin ISIS yang tewas dalam serangan itu.
“Satu serangan udara yang ditujukan kepada satu pertemuan anggota ISIS melukai Abu Bakr Al-Baghdadi dan menewaskan beberapa pemimpin senior kelompok garis keras itu,” kata televisi Iraqiya Minggu 9 November 2014, mengutip pernyataan Kementerian Dalam Negeri. Tapi stasiun berita milik negara Irak itu tidak memberi perincian lebih lanjut mengenai kapan dan dimana tepatnya serangan udara tersebut berlangsung.
Sebelumnya, seorang pejabat keamanan dari Provinsi Nineveh di Irak Utara memberitahu Xinhua bahwa ia tak bisa mengkonfirmasi laporan yang mengatakan serangan udara oleh koalisi pimpinan AS ditujukan kepada rombongan kendaraan di dekat Mosul, Ibu Kota Provinsi Ninenveh.
“Kami tak bisa mengkonfirmasi berita mengenai kematian atau cedaranya Abu Bakr Al-Baghdadi, sebab semua yang kami miliki hanyalah laporan intelijen kami yang mengatakan sebanyak 45 gerilyawan tewas dan cedera oleh serangan udara koalisi pimpinan AS di dekat Mosul pada Jumat larut malam,” kata Mohammed Ibrahim, Kepala Komite Keamanan Dewan Provinsi Nineveh.
Ibrahim juga mengatakan dua tokoh senior ISIS yang merupakan warga negara Libya dan Arab Saudi tewas dalam serangan yang menghancurkan sedikitnya 10 mobil.
Kolonel Patrick Ryder, Juru Bicara Komando Pusat, mengatakan di dalam satu pernyataan ia tak bisa mengkonfirmasi apakah pemimpin utama IS Abu Bakr Al-Baghdadi berada di dalam rombongan kendaraan tersebut, yang terdiri atas 10 truk bersenjata.
“Saya bisa mengkonfirmasi pesawat koalisi memang melancarkan serangkaian serangan udara semalam di Irak terhadap apa yang dinilai sebagai pertemuan para pemimpin IS di dekat Mosul,” kata juru bicara itu.
Abu Bakr Al-Baghdadi, yang dikenal oleh pendukungnya sebagai Amir Al-Mu’minin, adalah Khalifah yang secara sepihak memproklamasikan berdirinya Kekhalifahan pada 29 Juni 2014.Pada 4 Oktober 2011, Amerika Serikat memasukkan Al-Baghdadi sebagai “teroris global” dan mengumumkan hadiah sebanyak 10 juta dolar AS bagi pemberi informasi yang menghasilkan penangkapan atau kematian Al-Baghdadi. Dengan demikian dia adalah teroris termahal kedua di dunia setelah pemimpin Al Qaida Ayman Az-Zawahiri yang dihargai 25 juta dolar AS.
Al-Baghdadi diduga dilahirkan pada 1971 di Samarra di Irak Tengah, demikian satu biografi yang beredar di berbagai forum Islam di Internet pada Juli 2013. Ia menyandang gelar BA, MA dan PhD dalam studi Islam dari Universitas Islam Baghdad.
Sumber: The Guardian