Pilot F-16 Angkatan Udara AS (USAF) yang jatuh di Teluk Meksiko dipastikan tewas. Departemen Pertahanan masih menyelidiki penyebab jatuhnya salah satu pesawat generasi keempat paling canggih tersebut.
Seperti diberitakan sebuah F-16 dari 53rd Weapons Evaluation Group Tyndall Air Force Base (AFB) hilang saat terbang di Teluk Meksiko 6 November 2014. Angkatan udara, bersama dengan US Coast Guard, segera mengirim pasukan pesawat dan penyelamatan untuk terakhir lokasi diketahui jet jatuh itu. Bagian pesawat itu ditemukan 60m dari Kota Panama dan memastikan pilot tidak sempat melakukan enjeksi kursi hingga tewas. (BACA:F-16 Amerika Hilang di Teluk Meksiko)
Tyndall AFB mengatakan dalam sebuah pernyataan: “Upaya sekarang akan bergeser dari misi penyelamatan ke operasi pemulihan dengan mengumpulkan bukti untuk membantu menyimpulkan penyebab kecelakaan.”
Diproduksi oleh Lockheed Martin, F-16 pada awalnya dirancang untuk mencapai superioritas udara tempur. Tetapi di luar dugaan pesawat ini berkembang sangat sukses menjadi jet multirole segala cuaca.
Pesawat bermesin tunggal menggunakan Pratt & Whitney F-100-GE-129 turbofan jet dioperasikan oleh banyak angkatan udara seperti Mesir, Irak, Selandia Baru, Indonesia, Korea Selatan dan Chile, serta Bahrain, Yunani Singapura, Polandia, Amerika Serikat dan lain sebagainya.
Sumber: airforce-technology