Pasukan Kurdi Irak yang dikenal dengan nama Peshmerga gagal mematahkan pengepungan Kobane, kota perbatasan Suriah, setelah seminggu bergabung dengan Kurdi Suriah dalam pertempuran di kota tersebut.
“Tidak ada perubahan sama sekali kondisi Kobane setelah kedatangan Peshmerga. Mungkin satu atau dua kemajuan dicapai tetapi kemudian hilang lagi,” kata Rami Abdulrahman, pengamat dari Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, seperti dikutip Reuters Sabtu 8 November 2014
Sekitar seminggu sebelumnya pasukan Kurdi lengkap dengan senjata berat, memasuki wilayah Kobane dan disambut bak pahlawan. Mereka dianggap akan menjadi kekuatan penting untuk memukul mundur ISIS dari kota tersebut.
Namun, pasukan koalisi pimpinan AS sedang diuji. Meskipun kemajuan ISIS dihentikan dan beberapa desa telah direbut kembali, bagian timur kota masih tetap di bawah kendali negara Islam.
“Posting ISIS (Negara Islam) baik bercokol di kota Kobane, dan Kurdi mengatakan mereka membutuhkan senjata yang lebih berat untuk membuat hancur lawan. Juga perlu koordinasi yang lebih baik antara unit Kurdi dan pasukan udara koalisi,” tekan Rami Abdulrahman ditekankan.
Sumber: Ria Novosti