Pasukan Elite Inggris SAS meluncurkan misi dramatis untuk membunuh John, anggota ISIS yang bertanggung jawab atas pemenggalan sandera Inggris Alan Henning dan David Haines. Operasi ini disebut sebagai operasi pasukan khusus terbesar sejak serangan teoris 11 September.

Sumber-sumber resmi di pemerintahan dikonfirmasi Daily Mail Minggu 9 November 2014 menyebutkan tentara SAS terbang ke basis rahasia di Timur Tengah pekan lalu.
Perjalanan dibagi menjadi tiga hingga empat kelompok. Mereka berangkat dengan menyamar menggunakan penerbangan komersial dan pakaian sipil.
Mereka berbaur dengan pengusaha dan wisawatan yang tidak curiga bahwa ada pasukan khusus di dalam pesawat tersebut.Setelah minggu persiapan intens di barak resimen di Hereford, tentara elit sedang menunggu perintah untuk menyerang target ISIS.
Selain untuk memburu John, operasi ini juga sebagai upaya penyelamatan sandera yang masih tersisa termasuk fotografer Inggris John Cantlie.
Mail on Sunday mengaku telah mengetahui informasi lebih rinci tentang misi tetapi demi keselamatan operasi informasi tidak disampaikan ke publik secara detil.
Namun, media tersebut menyebutkan tentara berada di lokasi gurun terpencil dengan agen intelijen Inggris dan ahli komunikasi yang telah melacak gerakan John dan juga telah mencegat jalur komunikasi ISIS.
Persetujuan akhir untuk setiap misi SAS di dalam wilayah Suriah – di mana diyakini para sandera ditahan – harus diberikan oleh Perdana Menteri. David Cameron mengatakan kepada parlemen pada bulan September bahwa ia akan merebut setiap kesempatan untuk memulai upaya penyelamatan.
Sumber SAS menjelaskan kepada Daily Sunday untuk menghormati kepekaan politik di wilayah ini, pasukan Inggris akan bergerak secara siluman. Dia berkata: “Orang-orang telah meninggalkan Hereford untuk melaksanakan serangan serangan terhadap ISIS. Mereka terbang di luar sana di penerbangan komersial sehingga serangan mendadak oleh pesawat militer Inggris dapat disimpan ke minimum.”
Operasi khusus sebelumnya telah digelar Amerika untuk setelah kematian wartawan AS Foley yang diesekusi ISIS. Namun, ketika pasukan elit Delta Force tiba, ISIS sdan tawanannya sudah tidak ada di lokasi.

Kota Raqqa basis terkuat ISIS di Suriah utara. Hal ini dianggap kemungkinan bahwa teroris akan memilih kota ini untuk menahan sandera yang tersisa dan tempat John untuk bersembunyi.
Sumber SAS mengatakan kepada The Mail misi direncanakan bersamaan dengan serangan udara yang dipimpin AS menargetkan pertemuan para pemimpin IS di Irak pada Sabtu kemarin. Tokoh paling senior organisasi, Abu Bakr al-Baghdadi, dilaporkan berada dalam pertemuan tersebut. Lalu bagaimana hasil operasi khusus ini? Kita tunggu kabar selanjutnya.
Sumber: Daily Mail
Comments are closed