Argentia telah menyatakan rencananya melalui Menteri Pertahanan Argentina Agustin Rossi untuk membeli 24 jet tempur Gripen E untuk meningkatkan kekuatan angkatan udaranya yang sudah kuno. Pengumuman yang disampaikan pada 21 Oktober 2014 lalu itu menyentak banyak pihak terutama Inggris yang pernah terlibat perang dengan Argentia dalam perebutan Pulau Faklands.
Permintaan Argentina memang sulit terwujud karena negara ini akan menghadapi Inggris, musuh lama yang memiliki hak veto pada ekspor tersebut. Hal ini karena banyak teknologi Inggris yang tertanam di pesawat produksi Swedia tersebut. Lebih dari 30 persen dari versi baru dari Gripen sedang dikembangkan oleh Saab dipasok oleh industri Inggris.Radar Selex ES ‘, landing gear, kursi ejeksi, sistem elektronik dan sub-sistem lain semua akan terkena blok Inggris pada ekspor militer ke Argentina. (BACA: Gripen Sulit Sembuhkan Luka Argentina)
Sekretaris bisnis Inggris Vince Cable telah menegaskan larangan penjualan semua militer yang menggunakan teknologi Inggris ke Argentina pada tahun 2012.”Kami bertekad untuk memastikan bahwa tidak ada ekspor teknologi Inggris untuk digunakan oleh Argentina untuk memaksakan blokade ekonomi di Kepulauan Falkland atau menghambat hak-hak sah mereka untuk mengembangkan ekonomi mereka sendiri,” kata juru bicara Department of Business, Innovation and Skills Inggris.
Menteri pertahanan Argentina menyatakan rencana pembelian tersebut akan dilakukan dari Brasil yang telah menandatangani lisensi produksi dengan Saab. Sehingga negara tersebut tidak akan membeli langsung dari Swedia. Kesepakatan itu melibatkan jalur perakitan yang akan dilakukan oleh Embraer di Brasil.
Doug Barrie, analis udara senior di International Institute for Strategic Studies di London mengatakan bahwa jika pembelian oleh Argentina mungkin dilakukan jika semua sistem Inggris yang tertanam di pesawat itu diganti. Tetapi itu butuh biaya besar dan akhirnya pesawat yang muncul akan jauh berbeda dengan Gripen yang ada.
“Argentina tidak akan membuang uang banyak, dan kenyataannya adalah bahwa mengganti sistem kunci dari Inggris akan menjadikan pembuatan pesawat akan jadi sangat mahal,” katanya.
Seorang juru bicara Saab mengatakan perusahaan mencatat laporan diskusi tentang Gripen antara Brasil dan Argentina, tetapi tidak memiliki informasi lebih lanjut. “Brasil akan menjadi mitra dekat dalam pengembangan Gripen dan program produksi. Namun, semua ekspor Gripen akan tunduk pada peraturan ekspor yang sangat ketat saat ini, “katanya.
Parlemen Inggris sendiri sudah membahas soal ini dan menyatakan menolak jika sampai Gripen dibeli Argentina. Semua didasarkan pada peristiwa ketika Argentina menginvasi Falkands pada tahun 1982, yang memicu perang dengan Inggris. Sengketa ini telah dihidupkan kembali dalam beberapa tahun terakhir oleh Presiden Argentina Cristina Kirchener, yang telah membuat reklamasi pulau-pulau di sekitar Faklands.
Argentina telah berusaha untuk menggantikan armada penuaan pesawat tempur Dassault untuk beberapa waktu. Baru-baru ini, kedua tangan Spanyol Angkatan Udara Mirage F1 sedang dipertimbangkan, tetapi kesepakatan yang belum terwujud. belum datang untuk apa pun.
Sumber: Defense News
