
Royal Air Force mengkonfirmasi telah melipatgandakan jumlah pesawat tanpa awak mereka MQ-9 Reaper yang saat ini beroperasi di Irak untuk memantau pergerakan ISIS.
Laporan yang belum dikonfirmasi menunjukkan dua Reaper RAF telah terbang di atas Irak setelah ditarik dari Afghanistan pada bulan Oktober. Inggris telah menarik sebagian besar pasukan dan perlatannya di Afghanistan sehingga sangat memungkinkan bagi negara tersebut untuk menggeser Reapers tersisa bergabung rekan-rekan mereka yang beroperasi untuk mendukung koalisi pimpinan AS di Irak.
“Telah terjadi peningkatan jumlah RAF Reaper, yang akan memungkinkan RAF terbang dua kali lipat jumlah kecerdasan dan pengawasan pengumpulan misi. Aset tambahan direncanakan akan dikerahkan selama beberapa bulan mendatang, “kata sumber Kementerian Pertahanan kepada Flightglobal Jumat 7 November 2014. Namun dia menolak mengomentari nomor pesawat yang menyusul ke Irak.
Diyakini RAF saat ini terbang satu misi per hari selama di Irak. Dan inggris bermaksud melipatgandakan jumlah sorti tersebut. Meski hal ini tidak berarti kebutuhan pesawat juga dua kali lipat.
Kementrian Pertahanan mengatakan mereka tidak diizinkan untuk mengungkapkan jumlah Reaper yang sekarang terbang di Timur Tengah untuk alasan keamanan, dan tidak jelas berapa banyak armada yang disimpan. Bahkan sempat dilaporkan pada Oktober 2014 Inggris telah mulai terbang misi pengintaian atas Aram menggunakan Reaper. Padahal Parlemen baru menyetujui keikutsertaan koalisi di Irak pada September.
Sumber: Flightglobal.com