Pakta Pertahanan Atlantik Utara akan kembali memanaskan suhu di Eropa Timur dan Baltik dengan akan menggelar latihan militer besar-besaran di akwasan tersebut. Latihan akan melibatkan ribuan pasukan di Eropa Timur dan negara-negara Baltik.
Jenderal Hans-Lothar Domrose, seorang Komandan Komando Gabungan Pasukan Sekutu Jumat 8 November 2014 mengatakan aliansi adalah membentuk pasukan reaksi cepat yang berjumlah 5-7 ribu pasukan yang bisa mencapai daerah pertempuran dalam waktu 25 hari. Latihan besar-besaran ini juga untuk menguji kemampuan pasukan reaksi cepat NATO tersebut.
Pembentukan pasukan ini sendiri muncul dari KTT NATO di Wales pada tanggal 5 September tahun ini. Mantan Sekretaris Jenderal NATO Anders Fogh Rasmussen tidak menentukan lokasi pasukan reaksi cepat.
Hans-Lothar Domrose mengatakan pada tanggal 15 September ke pos Rheinische bahwa Aliansi mungkin menyebarkan senjata di negara-negara Baltik: Estonia, Latvia dan Lithuania. Dia juga mencatat bahwa Aliansi menghormati perjanjian dengan Rusia dan pasukan tidak akan ada secara permanen.
Rusia Presiden Vladimir Putin akhir Oktober mengatakan bahwa alih-alih menyelesaikan masalah internasional dengan cara beradab, NATO menggunakan kekuatan mereka untuk menekan. Duta Besar Rusia untuk NATO Alexander Grushko mengatakan dalam sebuah wawancara dengan harian Kommersant Rabu 6 November 2014 bahwa pelaksanaan keputusan KTT NATO Wales membuktikan bahwa Aliansi bermaksud untuk terus meningkatkan kesiapan operasi dan memindahkan infrastruktur militernya ke perbatasan Rusia.
Sumber: Ria Novosti
