Divisi Penelitian dan Pengembangan Departemen Pertahanan Indonesia tengah mengembangkan pembangunan bom pintar yang mampu mengubah hulu ledak terarah standar menjadi senjata presisi-dipandu dengan kemampuan stand-off.
Bom terdiri dari hulu ledak standar dilengkapi dengan berbagai ekstensi kit dengan pop-out sayap, bagian ekor baru dengan sirip kontrol, GPS dan sistem bimbingan inersia, dan bagian hidung dipertukarkan. Pilihan hidung adalah hidung ballast untuk dasar GPS / bimbingan inersia, atau pencari inframerah atau TV. Rancangan bom pintar ini juga ikut dipamerkan di ajang Indo Defence 2014 di Jakarta 5-9 November 2014
Senjata seberat 125 dapat diluncurkan dari ketinggian 20,000ft pada kecepatan 160 knots hingga 500 knots, dengan jangkauan maksimum sekitar 20 km. Uji penembakan awal senjata ini diharapkan 2015.
Comments are closed.