Taiwan Masih Andalkan Kapal Selam Antik Era PD II
Kapal Selam Hai Pao Taiwan

Taiwan Masih Andalkan Kapal Selam Antik Era PD II

SONY DSC
Hai Pao, Kapal selam era Perang Dunia II milik Taiwan

Hai Pao, kapal selam era Perang Dunia II masih menjadi tulang punggung Angkatan Laut Taiwan. Negara ini benar-benar kesulitan untuk mendapatkan kapal selam baru karena China dengan tegas melarang negara manapun untuk menjual senjata ke daerah yang diklaim China sebagai bagian dari negaranya. Padahal armada kapal selam modern yang sangat penting untuk pertahanan Taiwan.

“Kapal selam akan menjadi pencegah survivable kredibel terhadap kekuatan lwan,” kata Mark Stokes, direktur eksekutif Project 2049 Institute, sebuah think-tank AS yang berbasis pada keamanan Asia dan publik kebijakan.

“Jika memiliki kapal selam yang memadahi Taiwan akan menyulitkan China dalam perencanaan scenario pertahanan.”

Dua kapal selam era Perang Dunia II termasuk “Hai Pao” yang dalam bahasa inggrinsy  berarti “Seal” tetap akan menjadi andalan. Taiwan membeli “Hai Pao”, dari Amerika Serikat pada tahun 1973 yang kala itu  namanya Tusk. Sementara kapal selam lain adalah “Hai Shih”, atau “Sea Lion” juga bekas kapal selam Amerika  yang dibangun pada 1940-an.

Kapten “Hai Pao” Liu Si-wei mengatakan kepada AFP,  rekan-rekan mereka di Amerika merasa heran kenapa kapal antik ini masih saja digunakan. Hal itu disampaikan ketika Liu mengikuti program pelatihan perwira kapal selam canggih di AS tahun lalu. Meraka mau tidak mau minder dengan militer Amerika seumurannya dalam latihan tersebut yang sudah menjadi kapten di kapal selam nuklir. “Ketika mereka mendengar bahwa dua kapal selam yang masih aktif bertugas, beberapa teman sekelas saya mengatakan ‘fantastis’. Mereka mengatakan kepada saya, jika diizinkan, mereka ingin sekali untuk melihat-lihat pada mereka, “kata Liu.

Presiden AS George W. Bush kala berkuasa sempat menyetujui penjualan delapan kapal selam konvensional ke Taiwan pada bulan April 2001. Tetapi hal itu tidak pernah terjadi karena Washington fokus pada pengembangan dari kapal selam nuklir milik mereka sendiri.  Jerman dan Spanyol, dua dari beberapa negara pengimpor kapal selam di dunia menolak untuk memasok kapal ke Taiwan dengan alasan takut menyinggung China.

Selain dua kapal selam tua yang dibangun pada tahun 1940-an, Angkatan Laut Taiwan mengoperasikan dua kapal selam buatan Belanda yang ditugaskan pada akhir 1980-an. Jumlah ini kontras dengan angkatan laut China, yang kini memiliki lebih dari 60 kapal selam, termasuk 14 yang bertenaga nuklir.

Untuk itulah Taiwan tengah membangun proyek kapal selam dalam negeri. “Evaluasi resmi tahun ini dari potensi proyek kapal selam-bangunan domestik adalah cukup positif,” kata anggota parlemen Lin Yu-fang, komite pertahanan.

“Pemerintah mungkin menyisihkan anggaran untuk secara resmi meluncurkan proyek Submarine dalam negeri,” katanya, meskipun proposal belum diberi lampu hijau. Taiwan akan berusaha untuk berkolaborasi dengan Amerika Serikat pada proyek, kata Lin.

AS tetap pemasok senjata terkemuka di pulau itu, meskipun kurangnya hubungan diplomatik.  Taiwan menghasilkan 130 jet tempur sendiri dengan bantuan teknologi dari AS pada 1990-an.

Proyek itu datang setelah AS menolak menjual jet tempur ke Taiwan, di bawah tekanan dari Beijing.

Lin dan beberapa anggota parlemen baru saja kembali dari Washington, di mana mereka membahas rencana pasokan pertahanan dengan pejabat pemerintah dan anggota kongres, dengan fokus pada program kapal selam. “Mereka sebelumnya dingin mensikapi proyek kapal selam ini. Tetapi sekarang berbeda. Mereka mendengarkan dengan penuh perhatian ketika kita mengangkat masalah ini lagi, “kata Lin.

 

 

Sumber: Agence France-Presse