
Komando Amerika di Eropa mengakui butuh kekuatan lebih untuk mengimbangi pesawat-pesawat Rusia yang kian hari kian agresif. Komando ini akan meningkatkan rotasi jet tempur mereka ke Eropa.
Komandan Komando AS di Eropa sekalisus Panglima Tertinggi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) Jenderal Philip Breddlove berbicara kepada wartawan di Pentagon pada Senin 3 November 2014 waktu setempat mengatakan setelah serentetan konfrontasi tegang melibatkan pesawat militer Rusia dalam dalam formasi yang luar biasa besar di wilayah udara sekutu Eropa Amerika pihaknya harus berpikir ulang terhadap kekuatannya.
“Apa yang Anda lihat minggu terakhir ini adalah yang paling besar, formasi yang lebih kompleks. Pesawat [Rusia] melakukan sedikit lebih dalam, dan saya akan mengatakan sedikit lebih provokatif,” kata Breedlove.”Menurut saya mereka menyampaikan pesan kepada kita bahwa Rusia memiliki kekuatan dan kemampuan tinggi. Jadi jangan main-main,” katanya. (BACA: ADA PERGERAKAN PESAWAT RUSIA BESAR-BESARAN, NATO KHAWATIR)

Gelombang pesawat Rusia adalah yang terbaru dalam serangkaian langkah agresif yang dimulai awal tahun ini dengan invasi Rusia di wilayah Crimea Ukraina. Sebagai tanggapan, Amerika Serikat dan mitra NATO-nya telah meluncurkan serangkaian latihan dan prosedur keamanan untuk meyakinkan mitra terbaru aliansi itu di Eropa Timur.
Pada bulan Oktober, Angkatan Darat AS mengerahkan 600 tentara AS dari Divisi Kavaleri 1 di Fort Hood, Texas, untuk misi 90-hari ke Eropa Timur. Para prajurit berlatih dengan M-1 Abrams tank dan Bradley Fighting Infanteri Kendaraan di Polandia, Latvia, Lithuania dan Estonia, yang digambarkan Breedlove sebagai “yang pertama bagi banyak negara-negara ini.”
Sekitar 68.000 tentara AS saat ini di Eropa. Jumlah ini turun dibanding saat puncak era Perang Dingin lebih dari 350.000 di tahun 1980-an. “Karena peningkatan tekanan yang kita rasakan di Eropa Timur sekarang, kami membutuhkan kehadiran rotasi tambahan,” katanya.
Breedlove juga menyarankan agar lebih banyak pasukan cadangan yang disebarkan ke Eropa. Selain personel lebih banyak, Breedlove mengatakan ingin menyebarkan persenjataan militer yang lebih berat dan peralatan yang lebih canggih merespon krisis dan kekuatan gelombang tempur jika diperlukan.
Sumber: Military Times
Comments are closed