Hingga batas waktu a khir Ukraina Antonov tidak masuk dalam lelang, maka perusahaan patungan Airbus dan Tata Group menjadi satu-satunya penawar dalam kesepakatan senilai US$3 miliar untuk pengadaan 56 pesawat angkut militer untuk Angkatan Udara India. Tetapi India justru ragu-ragu untuk memilih peserta tunggal itu.

Airbus Defence and Space telah bekerjasama adengan India Tata Advanced Systems Ltd untuk program untuk mengganti armada pesawat transport Avro India. Departemen Pertahanan telah menolak untuk memberikan Antonov perpanjangan penawarannya setelah melewatkan tenggat 22 Oktober 2014 lalu.
Program penggantian Avro adalah usaha pertama Departemen Pertahanan India untuk melibatkan perusahaan swasta dalam negeri. Tidak dengan perusahaan negara Hindustan Aeronautics Ltd (HAL).
Sumber Pertahanan India mengatakan Kementerian Pertahanan tidak yakin apakah akan memberi kontrak untuk Airbus. Karena memberikan kontrak pada peserta tunggal hanya terjadi pada kasus yang luar biasa. Airbus dan Tata mengumumkan tawaran bersama mereka pada 28 Oktober. Mereka berencana untuk menawarkan Airbus C-295 ke Kementerian Pertahanan, tetapi perusahaan tidak mau berkomentar.

Angkatan Udara, khawatir tender bisa dibatalkan, telah meminta Kementerian Pertahanan untuk mengabaikan praktek membatalkan tawaran dalam situasi tunggal-vendor dan penghargaan kontrak kepada tim Airbus-Tata, kata sumber itu. Seorang pejabat Angkatan Udara setuju bahwa ini adalah kasus yang luar biasa.
Pada bulan Juli, Antonov mengatakan kepada Departemen Pertahanan mereka tidak bisa mentransfer teknologi AN-148, karena sebagian besar sistem bersumber dari Voronezh Aircraft Production Association Rusia. Perusahaan Rusia telah berhenti mengekspor teknologi tersebut ke perusahaan Ukraina.