Meski mengaku doktrin pertahanan mereka adalah defensif, Rusia secara progresif meningkatkan kemampuan nuklir mereka. Bahkan Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui persenjataan baru dalam kekuatan nuklir strategis negara itu sudah mencapai 55%.
Putin mengatakan jumlah paling banyak diterima Angkatan Darat, di mana 70% persenjataan baru mereka mencapai 70%. Sementara Angkatan Udara sekitar 35% dan di Angkatan Laut lebih dari 50%. ”Kekuatan tempur pasukan Rusia telah jauh membaik,” kata Putin pertemuan dengan pejabat peringkat atas pada Jumat 31 Oktober 2014.
Menurut dia, Rusia juga perlu untuk memperbaiki sistem antiterorisme saat ini di bawah naungan Komite Nasional antiteroris (NAC) dan memperkenalkan metode baru memerangi ancaman terorisme.