Angkatan Udara Amerika menyebut kampanye pemboman AS terhadap ISIS mau tidak membutuhkan banyak ahli perawat pesawat. Dan gara-gara itu program F-36 bisa mundur lagi setidaknya dua tahun. Apa hubungannya??
Untuk merawat pesawat AS yang melakukan misi di Suriah dan Irak, Amerika harus mengerahkan ratusan personil pemeliharaan tingkat menengah untuk misi luar negeri. Akibatnya rencana pengalihan staf pemeliharaan dari pesawat lain ke pesawat F-35 terpaksa ditangguhkan. .Itu berarti kemungkinan penundaan dalam penyebaran jet tempur generasi baru tersebut.”Kami percaya kami akan memiliki sedikit jeda keluar dari Afghanistan,” kata Deborah Lee James, sekretaris Angkatan Udara.
Angkatan Udara telah merencanakan memindahkan satu skuadron tua F-15 ke Air National Guard. Sebanyak 350 ahli pemeliharaan skuadron itu akan bergabung dengan program F-35.
Tapi ketika pemerintahan Obama memperluas operasi pengawasan udara di Eropa awal tahun ini, Angkatan Udara terpaksa menunda pension Skuadron F-15 itu hingga personilnya pun juga tidak jadi pindah. Penyebaran tambahan F-16 ke Timur Tengah juga memaksa kebutuhan teknisi juga meningkat.
Angkatan Udara telah menyatakan F-35 akan operasional tahun 2016. Namun kekurangan ahli pemeliharaan bisa mengakibatkan rencana itu mundur dua tahun atau lebih, kata para pejabat.
Kurangnya teknisi juga karena pemerintah belum jadi memensiun A-10 Para pejabat telah merencanakan untuk pensiun A-10 dan melatih staf pemeliharaan berpengalaman untuk bekerja pada F-35.
Sementara pejabat Angkatan Udara mengatakan menunda pengadaan F-35 akan meningkatkan biaya. Apalagi pesawat ini sudah terlalu sering tertunda dan molor dari jadwal semula.