
Terjawab sudah kenapa pada 28-29 Oktober 2014 Rusia mengerahkan pesawat tempur dan bomber mereka secara besar-besaran. Ternyata hal itu untuk mengimbangi Amerika Serikat yang melakukan hal yang sama pada hari tersebut.
Pada tanggal 29 Oktober 2014, Komando Strategis AS telah melakukan latihan terbesar tahunannnya. Pada hari yang sama, Angkatan Udara Rusia meluncurkan tiga kelompok besar pesawat campuran pembom dan jet tempur dengan jumlah total 19 pesawat tempur (26 jika kita mempertimbangkan pertemuan dekat pada 28 Oktober). NATO menyebut lonjakan yang di luar kebiasaan.
Sebuah kebetulan? Mungkin, mungkin tidak. Karena Amerika tengah menggelar Global Thunder 2015. Sebuah latihan perintah dan kontrol untuk melatih kesiapan operasional seluruh pasukan di semua tempat dengan misi USSTRATCOM yakni fokus pada kesiapan nuklir.
Dilakukan dalam koordinasi North American Aerospace Defense Command dan U.S. Northern Command’s Exercise Vigilant Shield 15, Global Thunder merupakan latihan yang realistis di mana hampir setiap komponen USSTRATCOM, satgas, satuan , pos komando dan sayap bom mengambil bagian dalam pelatihan dengan tujuan meningkatkan kemampuan: ruang, cyber, intelijen, pengawasan dan pengintaian, penyerbuan global, dan pertahanan rudal balistik.
Selama 24-jam, Global Thunder secara intens menggunkan B-52 dan B-2 ke daerah Kutub Utara dan kembali ke basis mereka dengan beberapa pesawat E-6B Mercury.
Beberapa pembom strategis terbang dengan rute di atas Nova Scotia menuju Greenland dengan melewati jalur sekitar Utara Kanada dan kembali ke bawah melalui Kanada / Alaska atau mereka berbalik dan kembali dengan cara mereka datang. Gelombang terlebih dahulu ke Alaska dan mengambil jalur sebaliknya.
Sejumlah pihak menyebut setiap Amerika menggelar Global Thunder, Rusia mengimbangi meluncurkan misi jangka panjang bomber yang sama. Hal ini terlihat dari banyaknya pencegatan yang dilakukan pesawat NATO di seluruh Eropa pada 28-29 Oktober 2014.
Sumber: The Aviationist