Nuklir Bukan Pilihan Terbaik untuk Kapal Induk China
Liaoning

Nuklir Bukan Pilihan Terbaik untuk Kapal Induk China

Cao Weidong, seorang ahli militer China Minggu 26 Oktober 2014 mengatakan Beijing Television bahwa China tidak harus membangun kapal induk dalam negeri eprtama sebagai kapal nuklir selagi negara tidak memiliki teknologi untuk mengoperasikannya.
Selama wawancara, Cao mengatakan bahwa lebih baik bagi China membangun sebuah kapal induk dengan perpindahan dari 60.000 ton. Karena kapal induk ringan tidak dapat membawa banyak pesawat, Cao menyarankan bahwa kapal induk baru China setidaknya harus kapal berukuran sedang seperti Liaoning, operator pertama Cina dibeli dari Ukraina. Namun, kapal induk ukuran sedang hanya dapat membawa 30 pesawat di kapal.

Cao mengatakan bahwa operator China di masa depan harus mampu membawa sebanyak mungkin pesawat. Ia yakin penting bagi Cina untuk menguasai udara ketika melawan lawan kekuatan di laut. Cao mengatakan PLA Navy membutuhkan supercarrier mirip dengan kapal induk kelas Forrestal Angkatan Laut Amerika Serikat. Namun sekali lagi dia mengatakan supercarrier pertama China tidak harus didukung oleh reaktor nuklir.
Cao mengatakan bahwa China masih kurang pengalaman dalam mengoperasikan kapal induk bertenaga nuklir dan butuh waktu lama untuk China menguasai ilmu tersebut. Dia juga mengatakan bahwa China membutuhkan setidaknya tiga kapal induk untuk mempertahankan nya garis pantai 14.500 kilometer serta berurusan dengan ancaman di Selatan dan Cina Timur laut.
Sumber: Want China Times