Namun tidak ada pilihan karena hanya Tornado GR4 yang dilengkapi rudal akurat Brimstone yang dianggap paling pas untuk kampanye tersebut. Rudal yang unik di antara pasukan koalisi bahkan membuat Amerika cemburu karena kemampuananya untuk memukul target kecil dan bergerak dan meminimalkan korban sipil dengan hulu ledak kecil.
Departemen Pertahanan mengumumkan awal tahun ini agar rudal itu bisa dipasang di Typhoon pada 2019 sehingga mereka dapat mengambil alih tugas Tornado untuk melakukan serangan darat. Tapi Komandan Angkatan Udara Inggris (RAF) sepertinya tidak bisa menunggu lebih lama lagi. Mereka meminta upgrade tersebut bisa segera dilaksanakan untuk segera diterapkan di Irak.
Kementrian Pertahanan saat ini dalam pembicaraan untuk mempercepat upgrade, tetapi analis pertahanan mengatakan kalaupun bisa, paling cepat baru bisa pada 2017.
Howard Wheeldon, seorang analis pertahanan, mengatakan: “Sayang sekali keputusan ini tidak dibuat sebelumnya. Typhoon tidak akan sepenuhnya mampu melakukan serangan udara ke darat sampai 2019, dan itu benar-benar masih lama. Ini bukan hanya tentang memasang Brimstone di pesawat. Bahkan jika itu berjalan dengan sangat baik, saya pikir 2017 akan menjadi awal yang benar-benar bisa beroperasi,” katanya Minggu 26 Oktober 2014.
“Enam bulan yang lalu Menteri Pertahanan mengatakan kami tidak akan memerangi setiap konflik yang lebih luar negeri dalam waktu dekat. Hal yang telah berubah banyak sejak itu dengan Irak, sementara kita masih di Afghanistan, serta Nigeria dan Falklands. Mereka tidak memiliki kapasitas untuk melakukan itu. Ini adalah kesadaran bahwa kita harus mampu beroperasi lebih dari satu kampanye,” tambahnya
Komandan RAF telah memperingatkan bahwa strain dari tujuh atau delapan jam perjalanan untuk membom target ISIS akan membuat Tornado yang berpangkalan di Akrotiri di Siprus akan meningkatkan keausan pada pesawat yang sudah tua tersebut.
Menteri Pertahanan sebelumnya mengakui kampanye Irak bisa memakan waktu beberapa tahun. Koalisi yang dipimpin AS telah meluncurkan ratusan serangan udara di Irak dan Suriah, tetapi pasukan Irak telah mampu memanfaatkan serangan untuk mendorong kembali Isil, juga dikenal sebagai Isis atau Negara Islam.
Typhoon dirancang pada 1990-an sebagai jet tenmpur spesialis pertempuran udara melawan pesawat musuh, bukan untuk serangan darat. RAF telah mulai mengambil pengiriman pesawat upgrade yang dapat menjatuhkan ‘Paveway IV Tornado” bom dipandu.
Seorang juru bicara Kementerian Pertahanan mengatakan: “Kami telah mengerahkan sejumlah Tornado GR4s untuk mendukung operasi koalisi terhadap Isil di Irak. “Sementara kami terus-menerus meninjau pilihan kita.”
Sumber: Telegraph