Sebuah artikel di Sankei Shimbun, media yang berbasis di Tokyo menyebutkan selain mengeksekusi sejumlah pejabat, Kim Jong Un juga meminta untuk dilakukan peningkatan penyadapan terhadap sejumlah pejabat dan menyerukan lebih propaganda untuk mengkonsolidasikan kekuasaannya.
Surat kabar Jepang itu melaporkan bahwa sepuluh agen intelijen dan dua sekretaris partai telah dieksekusi mati di berbagai daerah pedesaan Pyongyang sejak 6 Oktober 2014. Tiga dari sepuluh pejabat yang bagian manajer dari pemerintah komunis sedangkan dua sekretaris yang bekerja di Haeju di provinsi selatan negara itu dari South Hwanghae dieksekusi pada 11 Oktober.
Meskipun nama-nama 12 pejabat dieksekusi ‘tidak terungkap, mereka dikatakan telah dituduh melakukan kejahatan yang mirip dengan Jang Sung-taek, Paman mertua Kim yang telah dieksekusi karena pengkhianatan, korupsi dan main perempuan pada Desember tahun lalu.
Surat kabar Jepang juga melaporkan bahwa Kim telah mengimpor sejumlah besar perangkat penyadapan, mungkin sehingga ia dapat bug berbagai pejabat dalam upaya untuk mengkonsolidasikan kepemimpinannya partai.
Makalah ini menyatakan bahwa Kim menggunakan 40 hari untuk membersihkan pemerintah, seperti ayahnya Kim Jong-il dan kakeknya Kim Il-sung di masa lalu. Pemimpin Korea Utara juga dilaporkan berusaha untuk membentengi organ propaganda negara. Banyak pejabat senior di negara itu telah menerima perintah dari Kim, menyatakan Jepang menjadi musuh negara selama seratus tahun dan China selama seribu tahun. Hal yang sangat aneh mengingat China selama ini dikenal sebagai satu-satunya Negara yang mau bekerjasama dan membantu Korea Utara.
Sumber: Want China Times